Senin, 6 Oktober 2025

Genjot Produktivitas IKM Tahu dan Tempe, Kemenperin Siap Fasilitasi Mesin dan Gelar Pelatihan

Kementerian Perindustrian mendukung peningkatan produktivitas Industri Kecil Menengah (IKM) tahu dan tempe,

Editor: Sanusi
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Setelah tiga hari mogok, produsen tempe di Bekasi mulai kembali produksi. Salah satunya di Gang Mawar, Margahayu, Bekasi Timur, Bekasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mendukung peningkatan produktivitas Industri Kecil Menengah (IKM) tahu dan tempe, dengan terus mendorong penerapan teknologi tepat guna, fasilitasi mesin dan peralatan, serta pemanfaatan program restrukturisasi mesin dan peralatan.

Tidak hanya itu, dalam rangka penumbuhan wirausaha baru IKM tahu tempe dan produk olahan turunan tahu tempe, juga diberikan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi produksi, seperti pelatihan manajemen dan teknis produksi serta diversifikasi produk.

Bahkan, program industri hijau atau industri ramah lingkungan turut dilaksanakan melalui kegiatan pendampingan produksi bersih, serta fasilitasi mesin dan peralatan pengolahan limbah sentra IKM tahu dan tempe.

Baca juga: Satgas Pangan Polri Sidak ke Gudang Importir Kedelai, Penimbun Kedelai Bakal Dipidana

Tujuan program ini diberikan untuk mendorong para pelaku IKM tahu dan tempe menuju aktivitas usaha yang ramah lingkungan.

"Kegiatan tersebut sudah dilakukan di daerah Magelang, Singkawang, Makassar dan Bandung," tutur Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, Rabu (6/1/2021).

Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, baik dari sisi penggunaan bahan baku dan bahan penolong, serta penghematan penggunaan energi dan air dalam menghasilkan produk yang berbasis pada konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle).

"Diharapkan melalui program ini akan berdampak langsung pada pengurangan limbah yang dihasilkan dari proses produksi," terang Gati.

Kemenperin juga terus mendorong pemerintah daerah untuk membangun atau melakukan revitalisasi sentra-sentra IKM tempe dan tahu melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK).

Hal ini sudah dimulai di beberapa kabupaten atau kota, antara lain Malang, Balikpapan, Langsa dan Kediri.

Baca juga: Perajin Tempe Sempat Mogok, Polisi Sidak Gudang Importir Kedelai, Selidiki Dugaan Penimbunan

"Dengan adanya program revitalisasi sentra tersebut, tentunya akan memperbarui tempat-tempat produksi, dengan didukung mesin dan peralatan, serta pembangunan sarana IPAL," ungkapnya.

Selain itu, berbagai program pembinaan, seperti pendampingan, bimbingan teknis produksi dan sertifikasi keamanan pangan dilakukan Kemenperin untuk terus meningkatkan produktivitas IKM tahu dan tempe secara higienis dan efisien.

Berdasarkan data dari Kemenperin, konsumsi tahu per kapita per minggu sebesar 0,15 kg dan konsumsi tempe perkapita per-minggu sebesar 0,14 kg.

"Hampir 90 persen kedelai di Indonesia digunakan untuk pembuatan tahu dan tempe, sedangkan sisanya untuk produk lainnya seperti tauco dan kecap," jelas Gati.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved