Di Tengah Pandemi Covid-19, Berikut Pencapaian Pertamina Hulu Mahakam Menjelang Tutup Tahun
Per 24 Desember 2020, produksi likuid (minyak dan kondensat) PHM mencapai 29,4 ribu BOPD, atau sekitar 104 persen
Berkat berbagai inovasi tersebut, pada bulan Desember ini, Pertamina Hulu Mahakam berhasil memecahkan dua rekor pengeboran tercepat, yaitu: di sumur delta TN-T165 di Lapangan Tunu dalam waktu 2,15 hari, dengan kedalaman 1.409 mMD, pada 8 Desember 2020, dan sumur offshore PK-B8.G1 di Lapangan Peciko dalam waktu 10,96 hari, dengan kedalaman 4.343 mMd, pada 25 Desember 2020.
“Keberhasilan ini merupakan hasil keteguhan dalam merealisasikan usaha yang agresif dan kolaborasi multikeahlian yang menyiasati operasi dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan,” ujar Agus.
Dalam hal keselamatan kerja, tambah Agus, hingga akhir 2020, PHM telah mencapai 923 hari, atau lebih dari 76 juta jam kerja manusia (manhours), tanpa kejadian yang menyebabkan kehilangan hari kerja atau tanpa LTI.
Terkait kegiatan operasi, Agus mengakui ada kasus penularan COVID-19 di kalangan pekerja di sejumlah site, namun hal itu tidak mengganggu jalannya kegiatan operasi Pertamina Hulu Mahakam. Rasio penanganan tingkat kesembuhan mencapai 90 persen, dan sampai saat ini tidak ada lapangan atau kegiatan operasi yang dihentikan sebagai akibat penularan COVID-19.
“Hal itu membuktikan kuatnya komitmen PHM untuk selalu kooperatif dan senantiasa mengembangkan sinergi dengan Pemerintah Kota maupun Satgas COVID-19 di Balikpapan, dalam hal penanganan pandemi selama 2020,” katanya.