Selasa, 30 September 2025

Indef: Strategi Bisnis Tepat, Pertamina Berpeluang Raih Laba di Akhir 2020

Dari sisi hulu, Abra juga menilai bahwa Pertamina bisa menjaga keseimbangan supply dan demand dan bahkan masih membutuhkan impor crude oil.

Editor: Sanusi
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Petugas SPBU Coco 4150201 Jalan Ahmad Yani Semarang memakai masker, pelindung wajah, dan sarung tangan saat melayani konsumen, Rabu (6/10). Untuk mencegah penularan virus corona Covid-19, sejumlah perusahaan memberikan pelindung diri kepada pegawainya, terlebih yang berhubungan langsung dengan pelanggan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Dari sana Abra menilai, efisiensi dan strategi bisnis yang tepat, menjadi kunci Pertamina dalam memanfaatkan geliat ekonomi. Artinya, meski saat ini pandemi belum pulih benar, namun Pertamina bisa memanfaatkan sentimen tersebut dengan sangat baik sehingga bisa mengoptimalkan raihan keuntungan. Dan jika proyeksi tersebut tercapai, semakin menunjukkan kinerja Pertamina.

Terlebih, Abra memperkirakan bahwa tidak semua industri migas dunia juga bisa meraih laba pada akhir semester 2020 ini.

“Pada hulu misalnya, tergantung dari tingkat produksinya juga. Karena ada juga industri migas yang karena produksinya besar maka terjadi over supply. Antara biaya investasi dan pendapatan tidak nutup. Sedangkan Pertamina bisa menjaga keseimbangan,” kata Abra.

Sebelumnya, meski sempat merugi pada semester pertama 2020, Pertamina memang memproyeksikan raupan laba pada semester kedua 2020. Pertamina memproyeksikan perolehan laba bersih di tahun 2020 sekitar 800 juta dolar AS.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan