Indef: Strategi Bisnis Tepat, Pertamina Berpeluang Raih Laba di Akhir 2020
Dari sisi hulu, Abra juga menilai bahwa Pertamina bisa menjaga keseimbangan supply dan demand dan bahkan masih membutuhkan impor crude oil.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Editor:
Sanusi
Dari sana Abra menilai, efisiensi dan strategi bisnis yang tepat, menjadi kunci Pertamina dalam memanfaatkan geliat ekonomi. Artinya, meski saat ini pandemi belum pulih benar, namun Pertamina bisa memanfaatkan sentimen tersebut dengan sangat baik sehingga bisa mengoptimalkan raihan keuntungan. Dan jika proyeksi tersebut tercapai, semakin menunjukkan kinerja Pertamina.
Terlebih, Abra memperkirakan bahwa tidak semua industri migas dunia juga bisa meraih laba pada akhir semester 2020 ini.
“Pada hulu misalnya, tergantung dari tingkat produksinya juga. Karena ada juga industri migas yang karena produksinya besar maka terjadi over supply. Antara biaya investasi dan pendapatan tidak nutup. Sedangkan Pertamina bisa menjaga keseimbangan,” kata Abra.
Sebelumnya, meski sempat merugi pada semester pertama 2020, Pertamina memang memproyeksikan raupan laba pada semester kedua 2020. Pertamina memproyeksikan perolehan laba bersih di tahun 2020 sekitar 800 juta dolar AS.