Permintaan Emas Jatuh ke Level Terendah dalam 11 Tahun Terakhir
permintaan investasi membantu mengatasi kelemahan di tempat lain, ini mendorong harga emas melambung ke rekor tertinggi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Dewan Emas Dunia (WGC) mengatakan dalam laporan terbarunya bahwa emas kehilangan kilaunya bagi investor dan bank sentral pada kuartal ketiga 2020.
Hal itu dipicu pandemi virus corona (Covid-19) yang membebani minat global pada logam mulia.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (2/11/2020), permintaan emas turun 10 persen dari awal tahun dan turun menjadi 892,3 ton pada periode Juli hingga September.
Menurut data WGC, ini adalah total kuartalan terendah sejak 2009 lalu.
Penurunan ini merupakan dampak corona yang turut berpengaruh pada investor dan konsumen.
Sementara itu, bank sentral mulai memanfaatkan cadangan emas mereka karena pemerintah berusaha untuk mengimbangi dampak pandemi ini.
Penjualan bersih, terutama didorong negara seperti Uzbekistan dan Turki, berjumlah 12 ton selama kuartal ketiga.
Bank-bank tersebut diperkirakan masih akan melanjutkan pembelian emas sebelum akhir tahun, tetapi dengan laju yang lebih lambat dibandingkan tahun 2018 dan 2019.
Baca juga: Harga Emas Antam Minggu 1 November 2020, Stabil Rp 996.000 per Gram, Berikut Rinciannya
"Ketidakpastian telah meningkat karena pandemi, memotivasi banyak investor, termasuk bank sentral untuk mencari aset yang akan mendiversifikasi dan melindungi nilai portofolio mereka pada saat krisis," kata laporan itu.
Menurut seorang analis terkemuka di WGC, Louise Street, penjualan tersebut berasal dari bank-bank yang berusaha mengambil keuntungan dari harga emas yang tinggi pada saat fiskal mereka meregang.
Namun sebelumnya, permintaan investasi membantu mengatasi kelemahan di tempat lain, ini mendorong harga emas melambung ke rekor tertinggi pada awal tahun ini.
Pada Agustus lalu, harga emas batangan mencapai rekor tertinggi di atas 2.075 dolar Amerika Serikat (AS) per ons.
Namun kemudian tergelincir ke level saat ini di bawah 1.900 dolar AS per ons di divisi bursa komoditas New York, Comex.
Permintaan investasi emas batangan dan koin melonjak hampir 50 persen secara tahunan menjadi 222,1 ton pada kuartal ketiga 2020.