Jumat, 3 Oktober 2025

Tiga Strategi Angkasa Pura II Maksimalkan Stimulus PJP2U dari Pemerintah

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, stimulus PSC yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/Fitri Wulandari
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin saat ditemui Tribunnews di Gedung Dewi Sartika, Kompleks UNJ, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero), menyiapkan tiga strategi khusus untuk memaksimalkan stimulus Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U). Stimulus PJP2U dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan ini, menghapuskan Passenger Service Charger (PSC) dalam setiap pembelian tiket pesawat pada periode 23 Oktober hingga 31 November 2020.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, stimulus PSC yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan oleh sektor penerbangan nasional guna mendorong perekonomian.

"Kami menghadirkan tiga strategi untuk memaksimalkan stimulus PSC ini, untuk mendorong peningkatan pengguna pesawat udara," kata Awaluddin dalam keterangannya, Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Konsep Biosecurity dan Biosafety Management PT Angkasa Pura Jamin Kesehatan Penumpang

Baca juga: Angkasa Pura I Mencatat Trafik Pesawat Mengalami Peningkatan Sebesar 2,4 Persen

Baca juga: Angkasa Pura I Turunkan Biaya Layanan Rapid Test di 8 Bandara Menjadi Rp 85 Ribu

Berikut tiga strategi dari angkasa pura untuk memaksimalkan stimulus PSC di lima bandar yang dikelolanya:

1. Memastikan ketersediaan slot penerbangan di bandara.

Lima bandara yang termasuk di dalam skema stimulus PSC, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Kualanamu, Halim Perdanakusuma, Silangit dan Banyuwangi akan memastikan ketersediaan slot penerbangan yang dibutuhkan maskapai.

"Kami tentunya aktif berkoordinasi dengan maskapai mengenai apa yang dibutuhkan terkait apa yang dibutuhkan untuk slot penerbangan," ujar Awaluddin.

Lanjut Awaluddin, pihaknya akan tetap membuka bandara jika ada penerbangan malam hari yang landing di luar waktu operasional yang diumumkan. Hal ini untuk memastikan tersedianya slot bagi maskapai.

2. Berkoordinasi dengan maskapai untuk meningkatkan rute dan destinasi.

"Harapan dari adanya stimulus ini adalah harga tiket pesawat menjadi lebih rendah, sehingga merupakan momen yang tepat bagi bandara dan maskapai untuk membuka kembali rute domestik yang sempat ditutup di tengah pandemi," kata Awaluddin.

3. Berkoordinasi dengan maskapai untuk meningkatkan frekuensi penerbangan.

Selanjutnya Awaluddin menyebutkan, stimulus PSC tentunya dapat meningkatkan permintaan atau demand terhadap penerbangan. "Kami dari Angkasa Pura II dan maskapai akan menganalisa kemungkinan rute domestik mana saja yang mengalami peningkatan, untuk kemudian dapat ditambah frekuensi penerbangan di rute tersebut jika memungkinkan," ujar Awaluddin.

Ia menambahkan, seiring dengan stimulus PSC dari pemerintah ini, diperkirakan pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat akan meningkat.

"Pada Oktober 2020 diperkirakan penumpang pada lima bandara penerima stimulus PSC diperkirakan sebanyak 1,45 juta orang, dan setelah adanya stimulus PSC diprediksikan meningkat 20 persen pada November menjadi 1,74 juta orang," ucap Awaluddin.

Awaluddin juga mengungkapkan, perkiraan penumpang pada Desember dapat mencapai 2,5 juta penumpang atau meningkat sekitar 44 persen dibandingkan dengan November.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved