Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Banpres Produktif Usaha Mikro Sudah Tersalurkan 100%

Teten mengakui masih banyak usulan dari berbagai daerah yang masuk ke Kementerian Koperasi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/Irwan Rismawan
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Penyaluran Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk usaha mikro sudah tersalurkan seluruhnya kapada 9 juta penerima atau 100%. Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (7/10/2020).

"Kurang dari 2 bulan sejak diluncurkan, program Bantuan Presiden Produktif untuk usaha mikro, per 6 Oktober (2020) sudah 100%. Program ini dari survei ADB (Asian Development Bank) dianggap paling tepat dan paling diminta pelaku usaha mikro yang terdampak," papar Teten dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Baca: Pemerintah Akan Salurkan Banpres Produktif untuk Usaha Mikro Tahap Kedua

Menurutnya program itu bisa cepat tersalurkan berkat dukungan sejumlah lembaga, mulai dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), koperasi, Pemerintah Daerah juga kementerian/lembaga yang banyak melakukan program pendampingan UMKM.

Teten mengakui masih banyak usulan dari berbagai daerah yang masuk ke Kementerian Koperasi. Untuk itu, penyaluran Banpres Produktif tahun ini terus dilanjutkan hingga 12 juta pelaku Usaha Mikro.

"Jadi, minggu ini pun kita sudah mulai menyalurkan untuk 3 juta (Usaha Mikro) berikutnya," katanya.

Baca: Pemerintah Lanjutkan Program Subsidi Upah dan Banpres Tahun Depan 

Untuk anggarannya, Teten menyebut sudah diterima dari Kementerian Keuangan. Penyalurannya juga akan memfokuskan pada aspek pemerataan antar daerah, ketepatan, sasaran dan kecepatan. Program ini diharapkan dapat membantu memulihkan ekonomi.

Teten juga menekankan sampai saat ini penyaluran program tidak ada yang salah sasaran. Karena proses validasi data cukup ketat. Hanya saja memang masih banyak yang berharap bantuan disalurkan kepada yang belum menerima.

"Jadi ini tepat dengan ditambah 3 juta berikutnya. Tentu kami berharap pada pelaku UMKM dengan modal kerja ini bisa membantu bertahan di masa pandemi," lanjut Teten.

Bagi yang belum mendapatkan Banpres Produktif, ia menghimbau mendaftarkan diri ke dinas koperasi dan UMKM setempat atau lembaga pengusul lainnya termasuk koperasi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan realisasi penyaluran bantuan naik cukup signifikan dihitung dari Juli hingga September atau tutup kuartal 3. Secara total penyaluran bantuan dana PEN sudah mencapai Rp318,5 triliun dari total Pagu Rp695,2 triliun yang sudah disalurkan sejak Juli 2020.

"Pada Juli lalu, bantuan yang disalurkan sebesar Rp117,39 triliun dan berhasil menaikkan menjadi Rp268,49 triliun. Jadi sekitar 2 bulan kita bekerja," ungkap Budi.

Peningkatan penyaluran bantuan itu yang paling besar berada pada program perlindungan sosial dan program UMKM.

Rinciannya pada Juli hingga September, program Perlindungan Sosial terealisasi 77,01%, penyalurannya pada Juli sebesar Rp77,58 triliun dan September Rp157,03 triliun dari Pagu Rp203,90 triliun. Program UMKM realisasinya 68,72%, pada Juli Rp32,51 triliun, September Rp84,85 triliun dari Pagu Rp123,47 triliun.

Program Sektoral K/L dan Pemda realisasinya 25,08% pada Juli tersalurkan Rp7,30 triliun dan September Rp26,62 triliun dari Pagu Rp106,11 triliun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved