Serap 5,5 Juta Naker, Penyederhanaan Cukai Hasil Tembakau Dianggap Ideal
Demikian diungkapkan Guru besar Fakultas Ekononomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Ahmad Erani Yustika.
Selama ini, banyak pihak yang meragukan dampak positif simplifikasi karena dinilai merugikan tenaga kerja, khususnya di sektor sigaret kretek tangan (SKT) yang padat karya.
“Dengan simplifikasi, konsumsi akan turun sehingga penyerapan tenaga kerja juga akan turun. Namun, itu tidak akan berpengaruh pada SKT karena jarak tarifnya jauh dengan golongan terendah rokok mesin, jadi perlindungan usaha tetap jalan,” ujar Ghofar. (Yudho Winarto)
Artikel ini telah muat di Kontan dengan judul: Simplifikasi jadi opsi ideal penentuan kebijakan cukai tembakau?