Virus Corona
Jokowi: Bali, Jakarta dan Yogyakarta Mengalami Penurunan Ekonomi Sangat Tajam
Menurut Jokowi, faktor kontraksi terjadi akibat sektor wisata yang menurun drastis di wilayah seperti Bali.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda dan Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tiga provinsi yang mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Adapun, kata Presiden, ketiga provinsi ini yakni Bali, DKI Jakarta dan Yogyakarta.
Menurut Jokowi, faktor kontraksi terjadi akibat sektor wisata yang menurun drastis di wilayah seperti Bali.
Sehingga, terkoreksi minus cukup tinggi.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada para Gubernur menghadapi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi Nasional melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).
"Memang tiga provinsi yang ada di layar yaitu Bali berada pada posisi minus 10,98 persen. Ini karena memang turis wisata itu betul-betul sangat mendominasi ekonomi di Bali sehingga kelihatan sekali pertumbuhan ekonomi di Bali berkontraksi begitu sangat tajam, juga di DKI Jakarta yang berada di angka minus 8,22 persen dan juga di DIY minus 6,74 persen," ujar Jokowi.
Baca: Presiden Jokowi Ingatkan Kepala Daerah yang Serapan Anggarannya Rendah dan Belanja Bansos Nol
Presiden juga mengatakan, ada sejumlah provinsi yang menunjukan pertumbuhan ekonominya dalam posisi positif.
Yakni Papua tumbuh 4,52 persen dan Papua Barat 0,53 persen.
Sedangkan, untuk provinsi lain rata-rata pertumbuhannya sama seperti ekonomi nasional.
"Ini masih positif yang positif hanya memang Papua sama Papua Barat. Sulteng meskipun pada posisi baik tapi sudah minus di 0,06 persen," kata Jokowi.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Kepala Negara meminta kepada pemerintah provinsi maupun kepala daerah agar mempercepat belanja APBD provinsi dan APBD Kabupaten dan Kota.
Menurut Jokowi, percepatanya belanja APBD itu untuk menyelamatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di dambang resezum Terlebih, saat ini sudah memasuki bulan September.
Dimana kuartal ketiga akan segera berakhir.
"Saya minta percepat belanja APBD provinsi dan perintahkan untuk Bupati Walikota agar APBD Kabupaten dan Kota terutama yang berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, belanja Bansos ini betul-betul disegerakan sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah," jelas Jokowi.