Rabu, 1 Oktober 2025

Rizal Ramli Sindir Sri Mulyani, Caranya Menghitung Pertumbuhan Ekonomi Tak Lazim

"Skema tahunan itu tidak lazim untuk menetapkan kondisi resesi. Yang lazim itu yakni membandingkan antar kuartal," kata Rizal Ramli

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Youtube channel Indonesia Lawyers Club
Ekonom senior Rizal Ramli. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Senior Rizal Ramli menilai cara perhitungan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak lazim.

Dia bilang Menkeu SMI menggunakan perhitungan year-to-year atau tahunan untuk mengetahui indikator resesi ekonomi.

"Skema tahunan itu tidak lazim untuk menetapkan kondisi resesi. Yang lazim itu yakni membandingkan antar kuartal," kata Rizal Ramli dalam diskusi daring, Jumat (21/8/2020).

Rizal Ramli menjelaskan standar internasional tidak menghitung skema tahunan guna mengetahui resesi.

"Misal kan kuartal I dibanding kuartal IV 2019 itu negatif. Kemudian kuartal II dibanding kuartal I juga negatif. Itu sudah negatif berturut-turut," ucapnya.

Baca: Rizal Ramli: Buzzer Pemecah-Belah, Jadi Ancaman Non-Militer Bagi Keutuhan Indonesia

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia belum mengalami resesi karena baru mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada triwulan II-2020 yang merupakan pertama kalinya sejak 1999.

Baca: Daya Beli Merosot, Indonesia Alami Inflasi Terendah Sejak Tahun 2000

"Sebetulnya kalau dilihat dari tahun ke tahun belum resesi, karena baru pertama kali mengalami kontraksi," kata Menkeu dalam jumpa pers KSSK di Jakarta, Rabu, (5/8/2020).

Baca: Di Jurang Resesi, Ekonom Senior Ini Sarankan Jokowi Siapkan Rencana Jangka Panjang 25 Tahun

Sri Mulyani menjelaskan syarat suatu negara mengalami resesi ekonomi adalah menghadapi pertumbuhan ekonomi negatif selama dua triwulan berturut-turut secara tahun ke tahun. 

"Biasanya resesi untuk dua kuartal berturut-turut, jadi dalam hal ini, kuartal dua baru pertama kali kontraksi. Ini menjadi pemicu agar pada kuartal 3 dan 4 tidak negatif dan terhindar dari zona negatif," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved