Sabtu, 4 Oktober 2025

Mendag Dorong Diversifikasi Produk Ekspor Agar Bisnis Tetap Berputar

pemerintah mendukung peluang ekspor komoditas Indonesia, termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT) lewat sejumlah kebijakan.

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengajak para pengusaha untuk menciptakan berbagai inovasi dan terobosan agar produk yang dipasarkan dapat diterima dan mampu bersaing di pasar global.

Inovasi menjadi penting agar ekspor mampu ditingkatkan di tengah pandemi Covid-19.

Ia mengapresiasi langkah usaha-usaha untuk memajukan ekspor produk. Apalagi Covid-19 membuat banyak perusahaan mengubah strategi produk ekspor ataupun strategi fokus pasar mereka.

Baca: Mendag Dorong Konsumsi dalam Negeri untuk Kerek Pertumbuhan Ekonomi

Baca: Mendag Luncurkan Aplikasi Inaexport untuk Dorong Ekspor

“Ada pengusaha yang memanfaatkan penelitian dan pengembangan untuk menguatkan daya saing produk mereka, saya sangat mengapresiasi” kata Menteri Agus dalam keterangannya, Selasa (18/8).

Diungkapkan dia, adaptasi dunia usaha di masa pandemi dapat dilakukan lewat inovasi dan diversifikasi produk ekspor.

Salah satunya adalah memenuhi kebutuhan global produk-produk seperti masker dan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Ia juga menyatakan, pemerintah mendukung peluang ekspor komoditas Indonesia, termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT) lewat sejumlah kebijakan.

Sekadar mencontohkan, Kemendag melansir kebijakan relaksasi percepatan ekspor melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2020 tentang Ketentuan Ekspor Bahan Baku Masker, Masker, dan Alat Pelindung Diri.

“Kebijakan ini dibuat untuk mendorong ekspor APD buatan Indonesia yang berkualitas dunia, sehingga berkontribusi terhadap pasar APD global. Dengan catatan, kebutuhan dalam negeri telah tercukupi,” tuturnya.

Mendag yakin di masa sulit seperti sekarang, ekspor produk tekstil Indonesia akan tetap tumbuh. Hal ini, kata Agus, bisa dilihat selama kuartal kedua 2020, salah satu perusahaan yakni PT Ateja Tritunggal telah berhasil mengekspor 11 juta meter technical textile ke 84 negara di seluruh dunia. Karena itu, capaian tersebut perlu dipertahankan.

Untuk diketahui, pada periode Januari–Juni 2020, ekspor produk TPT Indonesia tercatat sebesar US$ 5,01 miliar. Nilai ini turun 21,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 6,39 miliar. Penurunan akibat kebijakan lockdown di sejumah negara.

Menteri Agus optimistis, dalam jangka panjang, kinerja ekspor juga akan kembali pulih. Apalagi Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, neraca perdagangan Januari-Juli 2020 surplus sebesar US$ 8,75 miliar.

Surplus tersebut turut didorong oleh surplus neraca perdagangan pada Juli 2020 yang mencapai US$ 3,26 miliar. Catatan ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan surplus pada Juni 2020 yang hanya tercatat sebesar US$ 1,27 miliar.

Posisi ini juga jauh lebih baik bila dibandingkan dengan posisi Juli 2019, yang mencatatkan defisit sebesar US$ 0,28 miliar. Surplus neraca dagang pada Juli 2020 didorong oleh peningkatan ekspor sebesar 14,33 persen.

Kinerja perdagangan Indonesia pada Juli 2020 turut dikerek oleh harga komoditas minyak dan gas (migas) maupun non migas pada Juni hingga Juli 2020..

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved