Selasa, 30 September 2025

Pembangunan Jalur Kereta Api di Luar Jawa Diproyeksikan Selesai 2030

Target ini mengacu pada rencana induk perkeretaapian nasional yang mencakup pembangunan angkutan massal penumpang dan logistik

Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek kereta Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten, Selasa (14/3/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri, menyebutkan target pembangunan kereta api di luar Pulau Jawa akan selesai pada 2030.

Target ini, lanjut Zulfikri, mengacu pada rencana induk perkeretaapian nasional yang mencakup pembangunan angkutan massal penumpang dan logistik untuk kawasan industri.

Progman ini nantinya akan menghubungkan jaringan perkeretaapian sepanjang 12.100 kilometer dari Pulau Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua," ucap Zulfikri dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/8/2020).

Baca: KAI Tambah 5 Perjalanan Kereta Api, Argo Parahyangan Tujuan Bandung Kembali Beroperasi

Selain itu, menurut Zulfikri, pemerintah juga akan membangun sarana angkutan penumpang dengan jumlah lokomotif sebanyak 2.805 unit dan kereta api penumpang sebanyak 27.960 unit.

Baca: Mantan Raja Spanyol Juan Carlos I Tinggalkan Negaranya, Diduga Terlibat Korupsi Proyek Kereta Api

"Kemudian untuk sarana angkutan barang, direncanakan total pembangunan 1.995 unit lokomotif dan 39.655 unit gerbong," kata Zulfikri.

Tetapi program pembangunan jalur perkeretaapian, lanjut Zulfikri, menemui beberapa kendala dalam pelaksanaannya dan saat ini pembangunan baru dilakukan di sebagian Sumatera dan Sulawesi.

"Salah satu kendala yang ditemui adalah rendahnya jumlah populasi, karena syarat utama terwujudnya transportasi massal ialah permintaan yang juga besar," ucap Zulfikri.

Jika tidak memenuhi syarat, ungkap Zulfikri, investor dan pengembang akan menuai rugi. Sedangkan pembangunan membutuhkan investasi karena dana pemerintah yang terbatas.

"Ada beberapa investor yang ragu karena studi kelayakan dan hitungannya, tidak seperti yang diharapkan dari proyek tersebut," kata Zulfikri.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan