Perluas Pasar, UMKM Sektor Ekonomi Kreatif Didorong Manfaatkan Teknologi
Pelaku UMKM diminta mengubah paradigma berpikir dengan memaksimalkan teknologi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor ekonomi kreatif didorong memanfaatkan teknologi untuk memperluas akses pasar untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19 terhadap usaha yang mereka geluti.
Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf Ricky Pesik mengatakan, pelaku UMKM harus dapat mengubah paradigma berpikir dengan memaksimalkan teknologi.
"Akibat pandemi, pariwisata terhenti bahkan paling drop sekarang. Tapi kalau di sektor ekonomi kreatif beberapa subsektor justru dapat momentum termasuk UMKM di sektor ekonomi kreatif. Dengan pemanfaatan teknologi mereka bisa berakselerasi dan memperluas pasar," kata Ricky Pesik dalam keterangan, Kamis (30/7/2020).
Baca: Gotong Royong UMKM Jadi Kunci Ketahanan Ekonomi Nasional di Masa Pandemi
Ricky bilang keterbatasan pergerakan orang akibat pandemi Covid-19 membuat peluang ekonomi digital, transaksi yang dilakukan secara daring jadi terbuka luas.
Apalagi Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan ditunjang dengan kekayaan sumber daya alam dan budaya untuk dikembangkan sebagai inovasi dalam menghasilkan produk-produk ekonomi kreatif.
Baca: Jumlah Signup Domain dan Hosting UKM Naik 95 Persen Sejak April-Juni
"Pasar kita luas dan patut kita syukuri karena sistem distribusi, sistem logistik kita tidak terganggu akibat pandemi sehingga transaksi online dan pengiriman barang tidak terganggu. Dari segi makro-ekonomi, ekonomi digital ini akan jadi strategi nasional bahkan banyak negara untuk meningkatkan perputaran ekonomi lokal," kata Ricky lagi.
Sementara Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Widodo Muktiyo menambahkan pemerintah tengah berusaha untuk membuat ekosistem ekonomi digital dengan memberikan berbagai insentif kepada pelaku UMKM agar lebih kompetitif di pasar.
Pemerintah juga telah menggulirkan kampanye nasional "Belanja Buatan Indonesia" untuk mendorong UMKM bertransformasi dari pasar offline ke online dengan memanfaatkan teknologi.
Widodo menekankan, UMKM harus dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pasar dan meningkatkan kapasitas diri yang disesuaikan dengan perkembangan pasar itu sendiri.
Sementara masyarakat juga harus mengubah paradigma berpikir untuk senantiasa mendukung produk lokal.
"Pemerintah akan terus memberikan pendampingan untuk perubahan ini agar pelaku UMKM bisa merebut pasar tidak hanya nasional tapi juga global," kata Widodo.
Tercatat saat ini sudah bergabung lebih dari 1 juta pelaku UMKM di program "Bangga Buatan Indonesia".
Diharapkan jumlah pelaku UMKM yang bergabung meningkat hingga 2 juta di akhir tahun.