Ini Jurus Kemenperin Genjot Pertumbuhan Industri Sektor Kriya dan Fesyen di Tengah Pandemi
Gati Wibawaningsih mengatakan sejak awal pandemi, Kemenperin fokus menggenjot daya beli konsumen pada sektor makanan.
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri sektor Kriya dan Fesyen disebut ikut mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan sejak awal pandemi, Kemenperin fokus menggenjot daya beli konsumen pada sektor makanan.
Baca: Kemenperin Luncurkan Program Inkubator BCIC untuk Industri Kreatif Kriya dan Fesyen
"Jadi kemarin memang sampai awal Juni dari monitoring kami adalah produk olahan makanan, yang kedua Fesyen dan ketiga adalah Kriya. Sekarang kita lihat pola pangan ini naik, fesyen juga," tutur Gati saat peluncuran Program Creative Business Incubator Bali Creative Industry Center (CBI BCIC) melalui media daring, Rabu (29/7/2020).
Sejak Mei, Kemenperin berusaha mendongkrak industri Fesyen melalui berbagai kampanye seperti Beli Produk Lokal Fesyen Muslim yang bekerjasama dengan sebuah market place.
"Ternyata dari kampanye yang bertepatan dengan momen bulan Ramadhan menjelang Lebaran, yang berpartisipasi ada lebih dari 100 UKM dan tercapai penjualan Rp 5 miliar lho, satu Minggu. Kan keren banget," terang Gati.
Kemudian, Kemenperin juga menggandeng market place lain dengan membuat Kampanye Ramadhan Bangga Lokal, yang ternyata penjualannya juga bagus.
"Sekarang ada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, itu kita beruntung punya presiden seperti pak Jokowi. Kalau gerakan nasional ini sukses, ini menjadi kebangkitan bagi produk Indonesia," ungkap Dirjen IKMA.