Jumat, 3 Oktober 2025

Device Pintar Tatalogam Implementasikan Teknologi 4.0: Antar-Mesin Sudah Terkoneksi

implementasi teknologi 4.0 Mulai dari machine to machine, sehingga antara mesin sudah berhubungan.

Kontan/HandOut/dok.Kemenperin
Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi ketika melakukan kunjungan kerja di PT. Tata Logam Lestari, Cikarang, Kamis (16/7). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) merupakan indikator untuk mengukur kesiapan sektor manufaktur dalam bertransformasi menuju industri 4.0.

INDI 4.0 dirumuskan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin)

Hal tersebut merupakan tindak lanjut implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, yang salah satu tujuannya adalah menciptakan daya saing global.

Doddy Rahardi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, menyebutkan, sektor industri logam, meski tidak termasuk dalam sektor prioritas seperti industri makanan dan minuman, kimia, tekstil, otomotif dan elektronika, tetap harus bertransformasi guna mendukung kesiapan menuju era digital 4.0.

Baca: Perlu Peningkatan Kemampuan Produksi Logam Indonesia Agar Bisa Bersaing di Perdagangan Global

Pasalnya industri ini merupakan mother of industry.

“Industri logam ini adalah mother of Industry karena produk logam dasar merupakan bahan baku utama yang menunjang bagi kegiatan sektor industri lain seperti industri otomotif, maritim, elektronika, dan sebagainya,” ujarnya dilansir Kontan, Jumat (17/7)

Salah satu perusahaan manufaktur logam pertama yang menjalani assessment INDI 4.0 oleh BPPI Kemenperin adalah Tatalogam Group.

Assessment kemudian dilanjutkan dengan pendampingan secara online pada hari Jumat (17/7) hingga Senin (20/7) mendatang.

Doddy menilai, inovasi yang selama ini dilakukan Tatalogam Group ditambah pendampingan dari BPPI, perusahaan ini akan lebih lebih maju lagi.

Vice President Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi mengatakan, secara garis besar implementasi 4.0 sudah mulai dilakukan Tatalogam Group di beberapa lini.

Mulai dari machine to machine, sehingga antara mesin sudah berhubungan.

Implementasi teknologi 4.0 itu konsepnya DNA, harus ada Device, Network, dan Application.

Stephanus menjelaskan, device yang dimaksud berarti mereka memiliki mesin yang sudah lebih pintar.

“Karena dia berputar beberapa kali, dia menghasilkan produk berapa? Dia bisa mengeluarkan output berapa tanpa ada yang mencatatnya terlebih dahulu, langsung terhubung ke ERP,” terangnya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved