Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Analis: Pelonggaran PSBB dan New Normal Bisa Perbaiki Emiten Sektor Ritel dan Mall

Kebijakan pelonggaran, dengan istilah new normal, tentu punya dampak positif karena bisa lebih menahan perlambatan ekonomi di dalam negeri

Editor: Sanusi
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
NEW NORMAL - Pasukan Marinir berjaga di Stasiun Palmerah, Jakarta, Pusat, Rabu,(27/5/2020). 30 personil pasukan Marinir Cilandak ini bagian dari 340.000 personel TNI-Polri yang akan dikerahkan untuk persiapan tatanan kehidupan baru atau new normal selama pandemi Covid-19. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan skenario kehidupan new normal di tengah pandemi COVID-19.

Salah satu kebijakan yang akan diterapkan yaitu pada sektor bisnis antara lain mal, pusat perbelanjaan dan perkantoran yang akan mulai dibuka secara bertahap dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Ini dimaksudkan agar aspek kesehatan dan juga kepentingan ekonomi dapat berjalan seiring.

Baca: Laksamana Yudo Margono Perintahkan Jajaran TNI AL Cepat Beradaptasi dengan New Normal

Baca: Soal Rencana New Normal, Muhammadiyah Singgung PSBB: Ini Membingungkan Masyarakat

Baca: Inflasi Mei 2020 Diperkirakan Sangat Rendah karena Konsumsi Masyarakat Turun

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), emiten yang memiliki jaringan mal terbesar di Indonesia, melalui jaringan Lippo Mals Indonesia, juga bersiap menyambut kebijakan new normal dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan selektif dalam memilih tenant di berbagai jaringan mal yang dimiliki.

Bahkan, selama penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah, operasional jaringan Lippo Mals turut disesuaikan dan hanya membuka tenant yang berkaitan dengan kebutuhan bahan pokok, rumah tangga, dan produk kesehatan.

Petugas mal Lippo juga akan memeriksa suhu tubuh setiap pengunjung sebelum memasuki mal.

Di sejumlah tempat strategis disediakan papan pengumuman digital untuk mengingatkan pengunjung tentang protokol kesehatan, yakni pemakaian masker, jaga jarak fisik minimal satu meter, penggunaan cairan pembersih tangan setiap satu jam, dan transaksi nontunai.

Tak hanya itu, petugas yang melayani pengunjung juga menggunakan alat pelindung wajah (face shield).

Setelah berada di dalam mal, pengunjung diminta tertib menggunakan lift dan menjaga jarak saat berada dalam lift.

Apabila lift penuh, petugas akan mengatur pengunjung yang berada di sekitarnya untuk mengurangi kerumunan.

Pengunjung juga diarahkan untuk menggunakan lift yang tidak penuh.

Untuk tetap menjaga kebersihan tangan, pengelola mal Lippo menyiapkan cairan pembersih tangan di beberapa titik, serta menyediakan tempat cuci tangan di area sekeliling tempat parkir dan beberapa pintu masuk.

Lanjar Nafi, Kepala Riset Reliance Sekuritas berpendapat, pelonggaran pembatasan saat ini merupakan tren yang mulai diterapkan di berbagai negara. Kebijakan ini ditujukan untuk merespons penurunan tajam pertumbuhan ekonomi akibat COVID-19.

Menurut Lanjar, akibat pendemi ini pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berkisar 2,5%, turun dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih di atas 5%.

Ini terjadi terutama karena anjloknya konsumsi rumah tangga, bisnis yang tutup, dan berkurangnya perputaran uang.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved