Virus Corona
Emas Jadi Instrumen Investasi Pilihan di Tengah Pandemi Covid-19
Kenaikan harga emas di balik pandemi covid-19 turut mempengaruhi animo pasar di perdagangan berjangka.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan harga emas di balik pandemi covid-19 turut mempengaruhi animo pasar di perdagangan berjangka.
Emas menjadi instrumen investasi pilihan.
Trennya bahkan diprediksi akan terus naik, hingga US$ 1.800 per ons troi.
Sebagai informasi, per 1 troy ounce setara dengan 31,1035 gram.
Meski terkadang mengalami penurunan.
Namun sifatnya hanya untuk penyeimbang.
-
Baca: Update Harga Emas Antam Minggu 10 Mei 2020, per Gramnya Mencapai Rp 911.000, Berikut Rinciannya
Oleh karena itu, peningkatan transaksi perdagangan berjangka di SGB hampir 80 persen di loco gold atau emas berjangka.
"Kami berharap pandemi ini segera berakhir, sehingga kehidupan sehari -hari kembali normal. Untuk bisnis perdangan berjangka pun bisa berjalan lebih baik jika semua kembali kepada situasi semula. Terutama dari sisi operasional akan terbantu sekali," ujar Direktur PT Solid Gold Berjangka (SGB), Dikki Soetopo, Sabtu (9/10/2020).
Keunggulan emas
Selain stabilitas harga, investasi emas juga memiliki beberapa keuntungan.
Pertama, pelaku investasi dapat menjadikan emas sebagai tabungan darurat.
Kemudian, investasi emas dapat dimulai dengan dana yang tidak banyak.
Diakui penyebaran pandemi COVID-19 telah berimbas pada kemampuan daya beli masyrakat.
Sehingga banyak kalangan yang terdampak secara ekonomi.
Khususnya bagi para pekerja lepas harian dan masyarakat menengah ke bawah.