Selasa, 7 Oktober 2025

Rapid Test Gratis

‘Drive Thru Rapid Test’, Jawab Kebutuhan Deteksi Dini Virus Pekerja Harian

Sebagai salah satu metode tes Covid-19, rapid test umum diterapkan di Indonesia dalam sebulan terakhir.

BizzInsight
Penulis: BizzInsight
Kompas.com/Agung DE
Proses drive thru rapid test yang diselenggarakan Allianz Indonesia bersama Halodoc di Cibis Park, Jakarta Selatan (20/04/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagai salah satu metode tes Covid-19, rapid test umum diterapkan di Indonesia dalam sebulan terakhir. Khususnya, untuk membantu pemerintah menerapkan mekanisme pelacakan terarah yang lebih luas bagi masyarakat yang mungkin terpapar Covid-19.

Hingga Selasa (21/4/2020), data menunjukkan hampir 7.000 warga negara Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan begitu, rapid test dirasa mendesak untuk melakukan penyaringan awal infeksi virus.

Melansir pernyataan Food and Drug Administration (FDA) di The New York Times, rapid test bekerja dengan mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG. Dua antibodi tersebut diproduksi tubuh untuk merespons keberadaan virus corona. 

Bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Dengan begitu, infeksi virus dapat terdeteksi secara dini. 

Berkembangnya rapid test Covid-19 gratis di masyarakat

Belakangan, pemerintah berkolaborasi dengan berbagai lini, seperti fasilitas kesehatan, aplikator layanan kesehatan, korporasi, hingga yayasan nirlaba, untuk mengadakan rapid test secara massal bagi masyarakat umum. Sebagian di antaranya bahkan tidak dibebankan biaya.

Ada pula inisiatif mandiri dari korporasi dalam menunjukkan kepeduliannya menekan angka penyebaran Covid-19. Korporasi tersebut menyediakan rapid test massa tanpa biaya, baik biaya tenaga medis maupun pemakaian alat tes.

Pentingnya metode rapid test massal skema drive thru

Indonesia sendiri meniru metode rapid test massal di Korea Selatan yang menggunakan skema drive thru. Melansir Time, Korea Selatan melakukan drive thru rapid test dengan tetap menerapkan kebijakan pembatasan fisik dan sosial untuk mencegah penularan Covid-19.

Dengan skema ini, rapid test dapat dilakukan tanpa harus ke rumah sakit. Seseorang akan melewati rangkaian proses tes di dalam kendaraan. Tenaga medis mengenakan alat pelindung diri lengkap akan mengambil sampel darah orang yang berada di dalam kendaraan.

Skema rapid test tersebut dinilai efektif untuk mendeteksi penyebaran virus. Terlebih bagi para pekerja harian yang tak dapat bekerja dari rumah, seperti tenaga medis, sopir, petugas keamanan, dan pedagang. Kelompok pekerja ini dinilai rentan terpapar infeksi virus.

Pengalaman drive thru rapid test dialami oleh Gusti, seorang driver ojek online berusia 24 tahun yang tinggal dan bekerja di Jakarta.

Senin (20/4/2020), ia mengikuti tes deteksi dini corona gratis yang diselenggarakan Allianz Indonesia dan Halodoc, platform layanan kesehatan digital. Tes tersebut diselenggarakan di Cibis Park, Cilandak, Jakarta Selatan.

Driver ojol dan prajurit TNI mengantre ikut rapid test di Cibis Park, Jakarta Selatan.
Driver ojol dan prajurit TNI mengantre ikut rapid test di Cibis Park, Jakarta Selatan. (Kompas.com/Agung DE)

Sebagai pekerja lapangan, Gusti kerap waswas setiap mengaspal di jalanan. Sebab, pekerjaan yang ia tekuni rentan terpapar Covid-19. Namun, ia tak punya pilihan lain. Tak menarik ojek berarti dapur tak mengepul.

“Waswas ya, apalagi untuk saya dan orang rumah takut. Tapi, kalau sudah masalah perut beda. Dampaknya benar-benar parah. Soalnya berdampak langsung ke ekonomi,” papar Gusti kepada Tribunnews.com, yang mengaku pendapatannya turun drastis selama masa pembatasan sosial.

Di tengah aktivitasnya menarik ojek, Gusti mampir sebentar ke Cibis Park untuk melakukan drive thru rapid test secara gratis. Ia merasa terbantu dengan kehadiran rapid test semacam ini.

“Bagus sih ada tes gratis seperti ini. Awalnya takut karena ambil darah dulu, enggak tahu bagian mana yang diambil. Tapi, memang mesti coba. Apa pun hasilnya, saya haus siap kalaupun positif,” kata Gusti.

Gusti pun terpukau dengan durasi proses tes yang dinilai cepat. “Tesnya cepat enggak sampai 5 menit dan bagus. Kedua, kalau bisa lebih banyak lagi diadakan. Senanglah, apalagi ini gampang banget cuma daftar saja.

Mending yang lain cepat-cepat tes saja kalau ada kesempatan. Soalnya kan kita enggak tau nih, khususnya untuk para driver ojol, biar kita tenang, kita itu aman atau tidak,” pungkas Gusti.

Mudah dan cepat

Layanan drive thru rapid test gratis yang diinisiasi Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli bersama Halodoc diberikan untuk warga DKI Jakarta yang bermukim di daerah zona merah, seperti Kemayoran, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Orang-orang yang diutamakan mendapatkan rapid test adalah pekerja harian seperti pengendara ojek daring, sopir transportasi umum, pedagang, petugas medis, pekerja lembaga masyarakat, seperti polisi, petugas RT/RW, dan satpol PP, wartawan, hingga orang yang menunjukkan gejala terasosiasi Covid-19.

Proses pengujian hanya memakan waktu 5 menit. Peserta melewati rangkaian tes mengendarai kendaraan, baik motor dan mobil. Bagi peserta tes yang tidak memiliki kendaraan, akan dipinjamkan sepeda motor oleh petugas.

Kemudian, peserta memasuki tenda registrasi untuk melakukan pengecekan identitas dan data diri. Selanjutnya, peserta memasuki tenda pemeriksaan untuk diambil sampel darah oleh tenaga medis. Hasil tesnya sendiri dapat diketahui dalam waktu maksimal 1 x 24 jam. 

Tuai respons positif

Petugas memakai baju hazmat lengkap selama proses rapid test.
Petugas memakai baju hazmat lengkap selama proses rapid test. (Kompas.com/Agung DE)

Drive thru rapid test bersama Allianz Peduli akan digelar selama enam hari, mulai 20 hingga 25 April 2020. Pada hari pertama, tes gratis ini dihadiri sekitar 400 peserta.

Keberadaan tes tersebut disambut positif oleh warga Jakarta yang berada di zona merah dan yang terpaksa tetap beraktivitas di luar rumah. 

Salah satu peserta tes, Syaiful Anwar yang juga Ketua RW di Kelurahan Pisangan Baru, menilai rapid test gratis perlu diadakan lebih banyak di masyarakat.

“Sangat penting sekali rapid test ini (karena) kami resah sekarang ini. Alhamdulillah di warga saya enggak ada yang kena. Namun, di tetangga RW sebelah sudah ada yang kena. Dengan rapi test ini kita bisa mengetahui. Jadi, kita bisa isolasi mandiri kalau sudah tahu. Harapannya, mudah-mudahan saya dan warga saya enggak ada yang kena,” ungkap Syaiful usai menjalani rapid test di Cibis Park.

Allianz Indonesia menyatakan, drive thru rapid test tersebut merupakan bentuk kepedulian Yayasan peduli Allianz dalam mendukung usaha pemerintah menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta yang jadi episentrum penyebaran virus. 

“Allianz selalu berkomitmen untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dengan memberikan dukungan yang konsisten dan bermakna, khususnya di situasi yang menantang ini,” kata Joos Louwerier, Dewan Pembina Yayasan Allianz Peduli.

Selain pengadaan rapid test gratis, sejak dimulainya penyebaran Covid-19 di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu, Allianz Indonesia telah menyediakan berbagai layanan dan fasilitas bersama Halodoc.

Selain turut andil dalam mengambil langkah nyata dalam penanganan COVID-19, Allianz juga tetap memperhatikan nasabahnya. 

Salah satunya beragam kemudahan di asuransi kesehatan Allianz terkait dengan COVID-19 seperti tidak ada masa tunggu. Selain itu Allianz memberikan manfaat tambahan 50% dari uang pertanggungan buat nasabah hingga Rp.250 juta. Layanan digital Allianz seperti klaim asuransi dari rumah, bagi-bagi voucher buat beli obat free ongkir juga disosialisasikan demi mendukung #Dirumahaja. Info lebih lanjut: www.allianz.co.id/melawancovid19

Harapannya, sumbangsih Allianz ini dapat membantu nasabah maupun masyarakat luas agar bisa #PunyaPower Melawan Covid-19.

Penulis: Bardjan

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved