Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Driver Ojol Inisiasi Gerakan Sedekah Satu Gelas Beras untuk Bantu Pekerja Harian Lain

Di Jabodetabek terdapat 53 basecamp Elite Squad dan sudah 46 basecamp memulai gerakan sedekah Satu Gelas Beras ini.

Editor: Choirul Arifin
DOK.
Ketua Umum Elite Squad, Hermawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prihatin oleh kondisi pekerja harian yang kehilangan penghasilan akibat pandemi corona, sejumlah driver ojek online yang tergabung dalam komunitas Elite Squad menginisiasi gerakan sedekah Satu Gelas Beras untuk Lumbung Basecamp.

Ini merupakan gerakan sosial untuk saling menguatkan diantara sesama pekerja harian menghadapi situasi sulit selama pandemi corona ini.

Gerakan unik ini dipelopori oleh pendiri sekaligus Ketua Umum Elite Squad, Hermawan.

Dari gerakan ini merekamampu mengumpulkan puluhan kilogram beras dan kemudian mereka donasikan ke masyarakat yang membutuhkan termasuk juga ke pondok pesantren.

"Total ada 53 basecamp Elite Squad se-Jabodetabek, sudah 46 basecamp memulai gerakan ini. Ada yang donasi satu gelas per hari, atau seminggu sekali, sesuai kemampuan," ujarnya.

"Karena ini lumbung, nantinya saat sudah terkumpul dan benar-benar dibutuhkan, lumbung dibuka (dibagikan)," ujar Hermawan Minggu (19/4/2020).

Baca: Ekonom Muda Ini Ajak Debat Terbuka CEO Ruangguru dan Stafsus Milenial Presiden Jokowi

Herman tak menampik driver ojol juga menjadi salah satu pihak yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19. Namun dia menegaskan apa yang dialami ojol saat ini juga sama dengan yang dialami para pekerja harian lainnya.

Baca: Derita Buruh Cuci Sri Murti, Rumahnya Terendam Banjir di Tengah Pandemi Corona

Meski sedang dalam keadaan yang sama-sama sulit, Herman mengingatkan pentingnya untuk tetap saling membantu.

Gerakan Sagu Gelas Beras
Penyerahan donasi beras ke pekerja harian melalui gerakan Sagu Gelas Beras yang diinisiasi komunitas driver ojek online Elite Squad.

"Kita juga susah, bukan kalangan mapan, tapi kita ingin tetap berbagi ke yang lebih membutuhkan. Ini inisiatif sederhana, tapi kalau dilakukan sama-sama bisa terkumpul banyak," ujarnya.

Baca: Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Perempuan Satu-satunya yang Jadi Sopir Ambulans di RS Covid-19

Gerakan Satu Gelas Beras ini sudah dimulai dimulai sejak awal April 2020 dan akan terus dilakukan sampai pandemi corona ini berakhir.

"Saya berharap sepanjang teman-teman masih medukung, masih mampu memberikan, kita jalan terus sampai pandemi berahir. Semoga pandemi ini bisa segera berakhir," kata Hermawan.

Selain beras, Elite Squad juga mengumpulkan donasi untuk diserahkan ke pondok pesantren di Ciomas Bogor, di mana salah satu mitra menjadi pembina.

"Di pesantren itu santri-santrinya belum bisa dipulangkan karena wabah ini, pasti mereka butuh," jelasnya.

Sejak didirikan tahun 2016, Elite Squad Gojek fokus pada kegiatan sosial kemanuasiaan. Saat ini terdapat 1.200 mitra yang tergabung. Telah banyak aksi sosial yang mereka lakukan bersama, khususnya saat terjadi bencana.

Ojol Surabaya Sumbang Tenaga

Adi Zaenal Abidin, mitra ojek online di Surabaya, mengaku bangga atas aksi penggalangan donasi yang dilakukan rekan sesama mitra. Dia mengaku mendapat tugas mendistribusikan bantuan sembako ke beberapa orang yang membutuhkan di Surabaya.

"Saya cuma perpanjangan tangan saja di bawah koordinator Surabaya, inisiatornya dari Jakarta. Saya bagikan ke orang-orang yang sekiranya lebih membutuhkan untuk makan. Saya bangga dengan apa yang mereka lakukan," ujar Zaenal.

Zaenal dan lima rekan lainnya yang bertugas membagikan bantuan sembako berkeliling ke beberapa titik untuk menyerahkan bantuan.

Jumlah paket bantuan yang terbatas membuatnya harus teliti memilih siapa yang benar-benar membutuhkannya.

"Yang saya lakukan ini cuma gerakan kecil, ibaratnya menggarami samudra. Saya belum bisa memuasakan orang banyak, tapi saya tidak mau juga membuat orang kecewa. Saya bagikan ke penambal ban, penarik becak motor, dan beberapa rekan driver, tidak banyak," ujarnya.

Mengatasi situasi sulit seperti saat ini, Zaenal mengaku mencari alternatif penghasilan dengan menjual bumbu dapur.

"Ya harus cari alternatif. Orderan turun terus, rata-rata dapat cuma Rp 50 ribu sehari. Saya sama istri jual bumbu dapur, seperti bawang merah, bawang putih agar bisa tetap bertahan," katanya.

Ia mengaku bangga masih banyak rekan-rekannya yang memiliki kepedulian tinggi meski kondisi sedang tidak bersahabat. Ia berharap semakin banyak pihak yang melakukan gerakan berbagi.

"Kita doakan yang terbaik, bagi bangsa kita dan semua yg erdampak. Semoga pandemo ini segera berakhir," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved