Pemerintah Nyatakan Stok Beras Jelang Lebaran Aman
Terkait gula pasir, saat ini pemerintah melakukan langkah antisipatif operasi pasar.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, stok beras untuk persiapan menjelang Lebaran saat ini dalam kondisi aman.
"Yang pertama terkait dengan ketersediaan pangan, tadi dilaporkan kepada bapak Presiden bahwa pada saat sekarang, dari 11 komoditas itu, pemerintah sudah memonitor stok-stok yang ada," ujar Airlangga, dalam video conference usai rapat terbatas di Istana Presiden, Kamis (2/4/2020).
Rapat terbatas kali ini membahas mengenai persiapan Ramadan dan Idul Fitri.
Airlangga di rapat menyatakan sudah membeberkan ketersediaan stok pangan untuk 11 komoditas. Untuk beras, stoknya dinyatakan aman.
Stok beras akan bertambah karena pasokan dari masa panen yang diprediksi dimulai pada April ini, sehingga ia memastikan stok beras nasional akan terjaga hingga Lebaran nanti.
"Baik itu stok beras dari stok yang ada, dan perkiraan panen di bulan April, Mei, Juni ini, dan diperkirakan kebutuhan menjelang lebaran, untuk beras stoknya terjaga," jelas Airlangga.
Untuk beberapa komoditas lainnya dia menyatakan tercukupi hingga bulan Mei seperti jagung, bawang merah, cabe besar, cabe rawit kemudian daging ayam, telur ayam dan minyak goreng.
Sementara untuk bawang putih sudah diberikan 'lampu hijau' untuk impor.
Ia berharap komoditas satu ini bisa masuk dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam waktu dekat.
"Khusus bawang putih sudah pula diber
Baca: Ilmuwan China Klaim Temukan Antibodi yang Efektif untuk Bentengi Badan dari Covid-19
ikan persetujuan impor, dan diharapkan dalam satu, dua bulan ini akan masuk dalam jumlah yang besar," papar Airlangga.
Baca: Kabar Baik! PUFF, Nucleus Farma dan Prof Nidom Foundation Kembangkan Obat Covid-19
Ketersediaan daging dan gula pasir pun disebut masih aman. "Demikian pula untuk ketersediaan daging dan gula pasir," tutur Airlangga.
Baca: WHO: Masa Inkubasi Virus Corona di Tubuh 1 Sampai 14 Hari, Umumnya Hanya 5 Hari
Terkait gula pasir, saat ini pemerintah melakukan langkah antisipatif operasi pasar.
Bahkan stok yang ada di sejumlah kota pun dialokasikan sebagian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Khusus gula pasir, pemerintah sudah melakukan operasi pasar, dari pengalihan dari industri dalam negeri, baik itu dari Dumai sudah dialokasikan ke dalam negeri 20 ribu (ton), kemudian dari Lampung ada 33 ribu (ton), dan dari sektor gula untuk makanan dan minuman ada 250 ribu (ton)," kata dia.