Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Industri Hotel dan Restoran Punya Protokol Khusus Bagi Karyawan dan Tamu Sikapi Penyebaran Corona

Industri hotel dan restoran di tanah air ikut terdampak seiring meningkatnya kasus infeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Seputar Virus Corona 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri hotel dan restoran di tanah air ikut terdampak seiring meningkatnya kasus infeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Menskipun demikian, aktivitas di sektor satu ini tetap berlangsung seperti biasa.

Hanya saja ada penambahan prosedur guna mengantisipasi menyebarnya virus yang kini menjadi pandemi ini.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan industri hotel dan restoran memiliki protokol tersendiri bagi karyawan dan tamu dalam menghadapi situasi seperti saat ini.

Baca: Sri Sultan HB X Umumkan 1 Orang Positif Corona di Yogyakarta

"Jadi prinsipnya, tentu di sektor kami di hotel dan restoran itu tetap masih melaksanakan kegiatannya, namun kita memiliki satu protokol, baik (untuk) karyawan maupun tamu itu sendiri," ujar Maulana saat dihubungi Tribunnews, Minggu (15/3/2020) sore.

Sejak awal, kata dia, PHRI telah mengeluarkan imbauan untuk membuat suatu protokol bagi pihak-pihak yang bergerak di sektor perhotelan dan restoran.

Dalam protokol ini, bagi karyawan hotel maupun restoran yang sedang dalam kondisi kurang fit tidak diperkenankan untuk bekerja atau berada di lingkungan kerjanya.

Baca: Akibat Corona, Anies Baswedan Umumkan Layanan Transportasi DKI akan Turun Drastis, Ini Penjelasannya

Begitu pula protokol untuk para tamu yang datang dalam kondisi tidak sehat.

"Protokol itu ada yang untuk karyawan, ada yang untuk tamu. Kalau karyawan itu tentu yang kurang sehat, dia tidak diizinkan untuk masuk (bekerja), jadi agak ketat untuk karyawan ya, nah tamu juga seperti itu," jelas Maulana.

Protokol seperti ini pun sudah diketahui para pelaku usaha dan diumumkan pula kepada para karyawannya.

Baca: Cegah Corona, AJI Jakarta Imbau Penyebaran Informasi Bagi Jurnalis Tanpa Melalui Kerumunan Orang

"Nah itu sudah diberikan kepada tiap usaha kepada membernya," kata Maulana.

Sehingga, para tamu tidak perlu khawatir karena PHRI telah menerapkan prosedur tambahan seperti pengecekan kesehatan untuk mengantisipasi wabah ini pada setiap hotel dan restoran.

Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Kini 117 Orang

Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali mengumumkan adanya tambahan pasien positif Covid-19.

"Kita mendapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah," kata Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

Yuri menambahkan kasus positif  yang di Jakarta merupakan pengembangan dari kasus-kasus sebelumnya.

Itu berarti, total kasus postif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 orang.

Baca: Kenakan Kerudung Abu-abu dan Terisak, Intan RJ Ungkap Penyebab Kematian sang Suami: Doakan Juga

Baca: Kehabisan Stok Hand Sanitizer? Bisa Dibuat Sendiri di Rumah, Ini Caranya

Namun, Yuri tidak memberikan detail atau rincian soal 21 pasien tambaha itu. Dia hanya mengatakan bahwa ke-21 kasus tersebut merupakan data pada Sabtu (14/3/2020) sore.

"Per hari ini, dari laboratorium yang saya terima sore belum. Kita memaklumi karena spesimen dari luar Jakarta itu kan kira-kira kalau pesawat baru sampai di sini pagi tadi ya, penerbangan pertama masuk itu kan pagi, mengalir terus sampai dengan siang. Nah ini baru dibawa ke Litbangkes, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan," tambahnya.

Yuri bakal menyampaikan ke rumah sakit terkait info terbaru ini, untuk kemudian dokter yang menangani pasien covid -19 memberikan informasi lanjutan ke pasien atau kasus positif.

"Kenapa dia diisolasi dan sebagainya, ini adalah hak pasien pertama. Kemudian yang kedua, dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan setempat. Ini penting dalam konteks kepentingan tracing seperti yang kita pahami bersama ini," pungkas Yuri

Imbauan Jokowi

Terkait penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Jokowi menyatakan, kini saatnya masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

"Saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran Covid-19 bisa kita hambat," ungkap Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan tvOne, Minggu (15/3/2020) siang.

"Dalam kondisi ini saatnya kerja dari rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah," sambungnya.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan atau instansi di beberapa daerah telah mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah. 

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, untuk mencegah penyebaran virus corona, Kementerian BUMN mengimbau kepada pegawainya untuk mulai bekerja dari rumah masing-masing.

Kebijakan itu diterapkan mulai Senin (16/3/2020).

Wakil Menteri BUMN Arya Sinulingga juga menegaskan semua perusahaan milik negara tetap beroperasi.

Pihaknya juga membatasi semua bentuk pertemuan.

"Sampai hari ini semua BUMN tetap beroperasi seperti biasa tapi kita menjaga semua bentuk rapat, jumlah orang yang hadir dalam rapat, kemudian juga pembatasan mobilitas dibatasi," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Sabtu (14/3/2020) malam.

Arya juga mengatakan, waktu rapat juga dibatasi, sehingga banyak hal yang dibatasi.

"Tapi secara umum BUMN tetap beraktivitas seperti biasa," kata Arya, seperti dilansir Kompas.com dalam artikel berjudul "Wabah Corona, Kementerian BUMN Imbau Karyawan Bekerja di Rumah Mulai Senin".

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved