Sabtu, 4 Oktober 2025

Gejolak Rupiah

Rupiah Loyo, Ekonom: Kini Investor Yakin Corona Tak Mudah Diatasi

Adapun pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (28/2/2020), rupiah berada pada level Rp 14.060.

Editor: Sanusi
Tribunnews/JEPRIMA
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot mengalami pelemahan menutup akhir pekan ini. Rupiah terjun ke level Rp 14.300 per dollar AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 14.317 per dollar AS. Angka tersebut melemah sebesar 2,09 persen dibanding penutupan pasar sehari sebelumnya pada level Rp 14.025.

Adapun pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (28/2/2020), rupiah berada pada level Rp 14.060.

Ekonom sekaligus Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan, melemahnya kurs rupiah akhir pekan ini tak terlepas dari fenomena wabah virus corona.

Baca: 2 RW di Kelurahan Cipinang Melayu Dilanda Banjir, Beberapa Warga Mengungsi

Baca: Penjalasan Mahfud MD Soal Bertambahnya Jumlah Eks ISIS Asal Indonesia Jadi 699 Orang

Piter menyebut, belum tertanganinya wabah corona di China dengan penyebaran yang semakin meningkat di beberapa negara seperti Korea Selatan dan Italia memunculkan kekhawatiran tinggi di pasar keuangan global.

"Investor global yang sudah menunggu sekian lama sekarang meyakini bahwa wabah ini tidak akan mudah diatasi," kata Piter kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Piter berujar, butuh waktu yang lebih lama untuk menangani virus ini. Dampaknya terhadap perekonomian pun akan lebih besar dari yang selama ini diperkirakan.

Alhasil, kekhawatiran pelaku pasar meningkat dan mendorong mereka keluar dari pasar keuangan, utamanya di negara-negara yang berisiko tinggi.

Investor kemudian beralih ke aset-aset safe haven (investasi dengan tingkat risiko rendah) dan ke negara-negara yang masih terlihat lebih baik.

"Akibatnya indeks harga di pasar keuangan yang ditinggalkan terjun bebas dan nilai tukar mata uang domestik juga mengalami pelemahan yang dalam. Itu yang terjadi dengan IHSG dan nilai tukar rupiah kita," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, kondisi pasar global termasuk Indonesia terdampak sentimen negatif akibat virus corona (Covid 19) yang mulai menyebar ke berbagai negara.

"Pasar keuangan global memang sedang mengalami radang. Karena memang dari seluruh negara tidak hanya Indonesia, memperkirakan dampak dari virus corona menyebar. Tidak hanya di kawasan Asia, ternyata sampai ke Amerika dan Eropa," katanya di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Karena kondisi tersebut, lanjut Perry, maka tak heran jika para investor global kecenderungannya melakukan aksi penjualan saham maupun obligasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rupiah Terkapar, Ekonom: Kini Investor Yakin Corona Tak Mudah Diatasi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved