Virus Corona
Ekonomi Global Diprediksi Tergerus USD 1,1 Triliun akibat Pandemi Virus Corona
Pertumbuhan PDB negara tersebut turun sebesar enam persen, seperti yang tercatat dalam laporan terbaru Oxford Economics.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 5,4 persen pada 2020 ini akibat mewabahnya virus corona.
Sedangkan pada 2019 lalu, pertumbuhan PDB negara tersebut turun sebesar enam persen, seperti yang tercatat dalam laporan terbaru Oxford Economics.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (21/2/2020), penelitian ini telah memodelkan dua skenario terkait penyebaran virus mematikan tersebut.
Pada skenario pertama, jika menyebar lebih luas di Asia, PDB dunia diperkirakan akan turun sekitar USD 400 miliar atau 0,5 persen pada 2020.
Baca: Indeks Sektor Pertanian Naik Tertinggi di Awal 2020
Baca: Kemenkeu Akui Indeks Korupsi Indonesia Masuk Zona Merah
Sedangkan skenario kedua memprediksi PDB global turun sekitar USD 1,1 triliun atau 1,3 persen.
Ini bisa saja terjadi jika wabah corona menjadi pandemi dan gangguan sektor manufaktur di Asia ini menyebar hingga ke seluruh dunia.
Penurunan seperti itu akan sama dengan kehilangan seluruh output tahunan Indonesia, yang merupakan ekonomi terbesar ke-16 di dunia.
"Ini skenario kami melihat terpukulnya PDB dunia sebagai akibat dari penurunan konsumsi serta perjalanan pariwisata, akan ada beberapa dampak di pasar keuangan dan investasi yang akan lebih lemah," kata para pengamat.
Exford Economics mengatakan bahwa mereka memperkirakan dampak virus masih akan terbatas di China saja.
Dampaknya memang jangka pendek namun memiliki efek cukup signifikan, sehingga pertumbuhan PDB dunia hanya 0,2 persen lebih rendah dari periode Januari yang berada di posisi 2,3 persen.
Pertumbuhan kasus corona mematikan telah dikonfirmasi telah melambat pada pekan ini.
Namun para ahli memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan risiko yang ditimbulkan dari pandemi ini.
Sejauh ini kasus corona dikonfirmasi terjadi pada 75.500 kasus dan menewaskan lebih dari 2.100 jiwa.