Kamis, 2 Oktober 2025

Erick Thohir Bakal Bubarkan 5 Anak Usaha Garuda, Termasuk Garuda Tauberes

Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menyebut Garuda Tauberes Indonesia (GTI) termasuk di dalamnya

KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM
Menteri BUMN Erick Thohir. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN akan menutup lima anak perusahaan Garuda Indonesia dalam waktu dekat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menyebut Garuda Tauberes Indonesia (GTI) termasuk di dalamnya.

Baca: Erick Thohir Targetkan Perang 17 BUMN akan Tuntas dalam 100 Hari

“Salah satunya itu Garuda Tauberes,” ujar Erick Thohir di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Namun ketika ditanya empat lainnya, Erick Thohir beranjak, tak menjawab.

Anak usaha yang dibentuk PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), Tauberes, sempat menjadi sorotan.

Mendengar namanya saja, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sampai tak bisa menahan tawa.

"Yang menarik, dan mohon maaf kalau saya menggelitik, ada cucu Garuda namanya PT Garuda Tauberes Indonesia, saya baru tahu," ujar Ercik di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Tauberes merupakan perusahaan yang berfokus pada usaha digital di bidang logistik.

Usahanya mencakup pengiriman paket dan jasa kargo pesawat.

Dikutip dari Laporan Keuangan Konsolidasi yang diterbitkan Garuda Indonesia per 30 September 2019, aset perusahaan ini hanya 133.939 dollar AS atau sekitar Rp 1,87 miliar (kurs Rp 14.000).

Dibandingkan dengan anak perusahaan lain di Garuda Indonesia, aset Tauberes adalah yang terkecil.

Kepemilikan sahamnya sepenuhnya dikendalikan oleh Garuda Indonesia.

Eks Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Akshara, menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Garuda Tauberes Indonesia (GTI).

Perusahaan ini didirikan berdasarkan akta No. 4 tanggal 1 April 2019 di Jakarta dengan modal dasar sebesar Rp 8.000.000.000 dan modal ditempatkan sebesar Rp 2.000.000.000.

Sebagai informasi, perusahaan ini baru dirilis pada 11 September 2019, dan diharapkan bisa meningkatkan bisnisnya seiring meningkatkan kebutuhan jasa pengiriman lewat e-commerce.

Dukungan kargo udara pesawat Garuda dan Citilink jelas menjadi modal utama perusahaan ini bersaing dengan perusahaan jasa pengiriman paket yang sudah lebih dulu eksis.

Selain dua fitur kirim paket dan kargo udara, Tauberes juga menyediakan platform berbelanja online.

Untuk fitur ketiga ini, Garuda menggandeng e-commerce yang dirintis BUMN lainnya, yakni Blanja.com milik PT Telkom (Persero) dan Sarinah Online besutan PT Sarinah (Persero).

Kantor GTI sendiri masih menumpang di Gedung Garuda Indonesia yang berada di Jalan Gunung Sahari Nomor 52, Jakarta.

Saat peluncurannya pada September 2019, Direktur Utama PT Garuda Tauberes Indonesia Albert Burhan mengatakan, Tauberes akan memiliki tiga fitur utama, yaitu Kirim Paket, Kargo Udara, dan Belanja Online.

 “Dengan dilengkapi fitur tracking antar-pulau yang terkoneksi dengan sistem layanan penerbangan, platform Tauberes ini akan memudahkan para pengguna jasa untuk memonitor pergerakan paket kiriman secara real time,” ucap dia.

Melalui aplikasi Tauberes, para pengguna jasa dapat memilih penyedia jasa pengiriman barang yang telah bekerja sama.

Baca: Dirut Garuda Indonesia Siap Setiap Saat Kirim Pesawat, Evakuasi Kru di Kapal Jepang Diamond Princess

Saat ini Garuda mengklaim bahwa J&T Express, Lion Parcel, Aero Express, SAP, dan Si Cepat telah menjadi partner, dan akan diikuti oleh partner yang Iain, dengan pilihan metode pembayaran melalui LinkAja maupun pembayaran tunai.

“Ke depannya, aplikasi ini tidak hanya akan dapat menghubungkan penggemar kuliner nusantara dengan penyedia makanan favorit di berbagai daerah dengan jaminan pengiriman makanan maksimal dalam delapan jam,” ujar Albert.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved