Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Virus Corona Kagetkan Pasar Global, Harga Minyak Mentah dan Saham Anjlok

Harga minyak mentah dunia anjlok sebagai imbas merebaknya virus Corona ke-12 negara, dalam beberapa hari terakhir.

Editor: Dewi Agustina
Grid.id/Google
Tangani virus Corona dengan obat anti HIV/AIDS. Lopinavir dan Ritonavir merupakan antiretroviral yang berfungsi menghambat kemampuan HIV untuk berikatan dengan sel yang sehat dan bereproduksi. 

Bukan hanya harga minyak mentah yang anjlok. Harga komoditas tembaga pun jatuh ke level terendah dalam enam pekan terakhir pada Kamis (23/1/2020) karena meningkatnya jumlah kematian akibat virus corona.

Petugas mendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia.
Petugas mendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. (Ahmad Zaimul Haq/Surya)

Peristiwa tersebut meningkatkan kekhawatiran atas dampak potensial wabah tersebut terhadap perekonomian China.

Harga logam dasar lainnya di kompleks LME sebagian besar tertekan, timbal ditutup merosot 1 persen menjadi 1.967 dolar AS per ton.

Aluminium turun 0,9 persen menjadi 1.795 dolar AS, seng anjlok 2,2 persen menjadi 2.343 dolar AS, nikel menyusut 2,1 persen menjadi 13.360 dolar AS dan timah ditutup 2,3 persen lebih rendah menjadi 17.030 dolar AS per ton.

Virus Corona telah menyebar dengan cepat ke berbagai negara.

Virus corona saat ini sudah merebak ke 12 negara di berbagai belahan dunia.

Virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah membunuh 56 orang di China hingga, Minggu (26/1/2020).

Baca: Penumpang Tujuan Halim Dikabarkan Terpapar Virus Corona, Humas Batik Air: Itu Gejala Tifus

Baca: 174 Turis dari China Lolos Thermal Scanner, Sekdaprov Sumbar: Tak Ada Alasan Tidak Menerima Mereka

Dalam laporan stasiun televisi CCTV yang dilansir Reuters, Beijing juga mengonfirmasi 1.975 orang telah terinfeksi virus baru ini.

Virus Corona tersebut dipercaya mulai menyebar dari Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, yang berpenduduk 11 juta orang.

Sejak laporan pertama pada 31 Desember 2019, virus tersebut telah menyebar ke sejumlah negara seperti AS, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Australia, Prancis, Hong Kong, Macao, Vietnam, Taiwan dan Kanada.

Virus ini menjadi berbahaya karena masih belum diketahui dengan jelas seberapa mematikannya dan sangat mudah menyebar di antara manusia.

Sejumlah negara juga sudah menghentikan penerbangan dari dan ke Wuhan.

Corona menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan dan badan lemas.

Namun seiring berjalannya waktu virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.

Virus Corona, virus yang merupakan keluarga besar virus yang biasanya menginfeksi hewan, namun lambat laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved