Ara Puji Keberanian Mardani-Bahlil Perjuangkan Pengusaha UMKM Langsung Depan Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Nasional Maruarar Sirait memuji keberanian Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani H Maming dan juga keberanian Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, yang juga mantan Ketua Umum BBP HIPMI.

"Mardani berani memperjuangkan harapan pengusaha muda, termasuk pengusaha UMKM di seluruh Indonesia. Dan Mardani juga minta keberpihakan negara dan BUMN untuk bermintra dan bersinergi dengan pengusaha muda dan pengusaha pemula," kata Maruarar di sela pelantikan BPP HIPMI di Hotel Rafles, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Maruarar mengapresiasi keberanian Mardani di hadapan Presiden Joko Widodo yang meminta agar pemerintah mempermudah para pengusaha muda di seluruh Indonesia terkait dengan perizian.

Sehingga para pengusaha muda dan pemula itu bisa tumbuh menjadi pengusaha besar yang mampu menggerakan ekonomi Indonesia.

Mardani sendiri, saat menyampaikan sambutan, menceritakan kisah masa lalunya. Ia tidak seperti sekarang yang dibilang cukup sukses.

Dulu, sebagai anak kepala desa, ia belajar berbisnis dengan pertama-tama mendirikan CV, yang saat itu pun belum tahu untuk diapakan CV tersebut.

Lalu ia mendapat proyek dari bupati melalui skema penunjukkan langsung (PL).

Dari pengalaman ini, Mardani meminta pemerintah agar ada regulasi sehingga para kepala daerah mau membantu para pengusaha muda untuk tumbuh dan berkembang.

Kembali ke Maruarar. Maruarar juga mengapresiasi Mardani yang dalam visi misinya mau meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengusaha muda demi menyambut era bonus demografi.

"Mardani secara berani meminta keberpihakan pemerintah untuk turun tangan mengawal dan mengkader para pengusaha muda. Misalkan tadi disebutkan agar ada tranisi bagimana BUMN dikelola anak-anak muda yang potensial, baik dan benar," ungkap Ara, demikian ia disapa.

Ara juga mengapresiasi Bahlil yang mampu melakukan regenerasi dengan baik.

Maruarar juga memuji Bahlil, yang juga sama dengan Mardani, memperjuangkan para pengusaha muda yang selama ini seringkali terhambat izin.

Ia menjelaskan bahwa persoalan investasi di Indonesia bukan masalah promosi, sebab investor dunia pun sudah tahu Indonesia. Hal yang jadi persoalan adalah bagaimana dengan izin dan juga arogansi sektoral.

"Bahlil saya tahu kader muda yang sangat terbuka dan blak-blakan. Ia bahkan puji langsung sama Jokowi sebab mampu menuntaskan investasi mangkrak bertahun-tahun hanya dalam jangka waktu dua sampai tiga minggu," ungkap Ara, yang dekat dengan Bahlil dan Mardani.

Maruarar pun yakin Jokowi akan sangat diapresiasi para pengusaha muda sebab Jokowi langsung menjawab keluhan pengusaha muda yang disampaikan Mardani dan Bahlil langsung secara substantif.

Jokowi misalnya langsung meminta agar Meneg BUMN Erick Tohir untuk memberikan sinergi dan prioritas kepada pengusaha muda.

Jangan sampai semua pekerjaan diberikan kepada BUMN namun juga melibatkan pengusaha nasional dan pengusaha muda di berbagai daerah

"Inilah Presiden Jokowi yang mengelola negara dengan substansi, tidak dengan jaim-jaim. Jokowi pasti diapresiasi anak muda," demikian Ara.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa sejak ia menjadi Presiden, sudah menekankan kemitraan, baik itu kemitraan pengusaha-pengusaha muda dengan BUMN maupun dengan investor.

Ia pun sudah memerintahkan Erick Tohir agar jangan sampai pekerjaan-pekerjaan yang ada di BUMN dikerjakan oleh BUMN sendiri, oleh anak perusahaan atau cucu perusahaan BUMN.

Namun juga harus dikerjakan oleh swasta-swasta terutama dari pengusaha muda yang terhimpun di HPMI.

"Karena seingat saya setahun di BUMN itu ada Rp 2.400 triliun yang bisa dikerjakan. APBN kita hanya Rp 2.200 triliun. Dari angka itu, mestinya kita bisa menumbuhkan pengusaha muda untuk naik kelas dari yang kecil jadi menengah, dari yang menengah jadi besar. Berikan peluang kepada mereka. Saya sudah titip itu, tanyakan nanti ke Pak Erick Tohir, apakah titipan itu sudah saya berikan atau belum," ungkap Jokowi.

Pun demikian dengan BKPM, sambung Jokowi, ini merupakan semacam badan usaha milik swasta.

Karena memegang portofolio yang tidak kecil, dan dalam setahun paling tidak memegang kurang lebih Rp 800-900 triliun investasi.

Jokowi pun sudah titip pada Bahlil agar mewujudkan kemitraan investasi antara investor yang datang dengan pengusaha lokal.

"Saya sudah titip, investor layani dengan baik. Banyak sebetulnya investor masuk ke negara kita, tapi kita tidak bisa menyelesaikan sehingga mereka balik lagi," demikian Jokowi.