Indonesia Gandeng Korsel Demi Genjot Produktivitas Industri Otomotif Nasional
Pertemuan itu membahas mengenai implementasi industri 4.0 di lima sektor unggulan, salah satunya industri otomotif.
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Kementerian Perindustrian melakukan pertemuan bilateral dengan National Research Council for Economic, Humanities, and Social Sciences (NRC) Korea Selatan di Bali, Jumat (13/12/2019).
Pertemuan itu membahas mengenai implementasi industri 4.0 di lima sektor unggulan, salah satunya industri otomotif.
Direktur Jenderal Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Harjanto mengatakan pihak Korsel telah menyiapkan investasi dana riset sebesar USD 50 juta untuk lima sektor industri.
"Terkait otomotif, dari target ekspor 1 juta, unit di tahun 2024, diharapkan akan membantu akselerasi peningkatan produktivitas," kata Harjanto.
Baca: 7 Negara Bebas Visa untuk Liburan Akhir Tahun, ke Korsel Gratis Biaya Visa hingga 31 Desember
"Meski banyak faktor untuk meningkatkan ekspor, tapi paling tidak ini jadi suatu strategi bangun industri otomotif,” sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya menargetkan jumlah ekspor mobil pada 2025 mencapai 1 juta unit dan pada 2035 mencapai 1,75 juta unit.
Adapun, ekspor compeletely build up (CBU) mobil pada tahun lalu adalah 264.553 unit.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mendata ekspor mobil CBU pada Januari—Oktober baru 275.364 unit.
Dengan kata lain, industri otomotif nasional masih harus menggenjot distribusi ke pasar global sebanyak 124.636 unit atau 31,15 persen dari target tahun ini.
Baca: Korsel Siapkan USD 50 Juta untuk Pengembangan Industri 4.0 di Indonesia
Menurut Harjanto, untuk mencapai target tersebut pihaknya bersama Korea Selatan, akan melakukan kerja sama transfer teknologi di bidang manufaktur, khususnya industri komponen baja untuk otomotif seperti yang dilakukan Krakatau Steel dengan Posco.
“Manufacturing mulai dari input, bahan baku, processing, distribution sampai recycle. Mereka (Korsel) bilang bahkan bisa lebih luas lagi,” ujar Harjanto.
Selain itu, terkait kendaraan ICE dan EV, pihaknya akan mendorong berbagai kebijakan insentif dan melakukan dialog bersama produsen otomitif untuk menambah ekspansi produknya di Indonesia.
“Presiden sudah menantang tahun 2024 harus capai ekspor 1 juta unit. Makanya berbagai macam effort kita lakukan. Kita dialog dengan beberapa principal (produsen), untuk ekspansi menambah model produknya supaya bisa memperluas pasar,” pungkasnya.