Harga Anjlok, Peternak Gelar Aksi Bagi-bagi Ayam Potong
Aksi yang dimulai dari pukul 08.30 WIB ini diikuti pembagian 500 ayam secara gratis kepada masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1000 masa yang tergabung Panguyuban Peternak Rakyat Indonesia melakukan aksi damai di depan Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (11/12/2019).
Aksi yang dimulai dari pukul 08.30 WIB ini diikuti pembagian 500 ayam secara gratis kepada masyarakat.
Aksi demonstrasi damai ini, bertujuan untuk menyampaikan tuntutan dan aspirasi kepada pemerintah dan pihak terkait untuk menaikkan harga ayam hidup dan melindungi usaha peternak rakyat mandiri.
Hal itu, karena satu bulan pasca anjloknya harga ayam hidup (live bird/LB) Juni lalu, harganya kembali menyentuh titik terendah pada Agustus 2019, yakni Rp 8.000 per kilogram.
"Tercatat selama kurun waktu sembilan bulan di 2019, usaha perunggasan mengalami dua kali gelombang tsunami anjloknya harga LB di tingkat peternak. Dan lagi-lagi sebab musababnya disebabkan oleh over supply produksi LB," kata Ketua Panguyuban Peternak Rakyat Indonesia Alvino di sela-sela aksi demonstran di Kementerian Pertanian.
Alvino menuturkan riak-riak gelombang pembentuk gejolak tsunami jatuhnya harga ayam hidup tercatat sudah terjadi sejak Agustus 2018. Harganya selalu di bawah HPP peternak. Puncaknya terjadi di Juni 2019 dan kembali terjadi di Agustus 2019.
Dirinya mengatakan, sudah melakukan berbagai upaya yang dilakukan dan disuarakan peternak kepada pemerintah, termasuk upaya antisipasi untuk menjaga kestabilan harga ayam hidup. Namun, kata dia, tak pernah ada solusi yang jitu dan berkepanjangan.
Alih-alih menyelesaikan persoalan, tercatat sejak awal 2019 sampai saat ini, kata ia, harga pakan terus bertengger di harga Rp 6.800 – 7.400 per kg. Padahal pemerintah selalu gembar-gembor produksi jagung sebagai bahan utama pakan ternak di posisi surplus bahkan sampai dilakukan ekspor.
Kendati begitu, menurutnya, kondisi ini tidak ikut menggerek penurunan harga pakan. Sementara seperti diketahui pakan merupakan komponen terbesar dalam usaha budidaya broiler.
Selain pakan, kata dia, harga Day Old Chick/anak ayam umur 1 hari (DOC) juga mengalami hal yang sama. Tercatat sejak Agustus 2018 harga DOC selalu bertengger di harga 6.600-6.100. Baru pada Juni – Agustus 2019 harga DOC bergerak turun rata-rata di harga 4.000 dan itu pun
belum membantu dikarenakan harga LB anjlok ke titik terendah.
"Sementara di sisi lain upaya penyeimbangan supply dan demand melalui pengurangan produksi DOC selalu berdampak lebih dulu terhadap kenaikan harga dan ketersediaan DOC bagi peternak," kata dia.
Dia melihat benang kusut itu lah yang selalu tidak bisa diurai pemerintah dan pelaku industri perunggasan (perusahaan integrasi) yang memakan korban terlebih dahulu peternak broiler.
Berikut tuntutan para peternak ayam mandiri untuk pemerintah:
1. Turunkan harga DOC dan harga pakan.
2. Jaga kestabilan harga ayam hidup diatas HPP peternak sesuai dengan harga referensi yang tercantum didalam Permendag 96 Tahun 2018.