Jaga Inflasi dan Rupiah, BI Perlu Didukung Kebijakan Kemenkeu
BI dinilai perlu mendapatkan dukungan kebijakan Kementerian Keuangan untuk menjaga inflasi dan nilai tukar mata uang rupiah.
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Bank Indonesia (BI) dinilai perlu mendapatkan dukungan kebijakan Kementerian Keuangan untuk menjaga inflasi dan nilai tukar mata uang rupiah.
"Kebijakan bank sentral tidak cukup tanpa fiskal, di mana dengan counter cyclical policies, bukan sebaliknya," kata SVP Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (9/12/2019).
Menurut Ryan, kebijakan Bank Indonesia saat ini sudah menjalankan tugasnya dengan baik seperti menjaga inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Baca: BI: Pengusaha Masih Wait and See untuk Berinvestasi
"BI Sudah berani jaga momentum pertumbuhan, dengan kebijakan bunga rendah dan makroprudensial maka tinggal didorong dari permintaan saja," ucapnya.
"Jadi perlu gunakan jalur kebijakan fiskal menghambat potensi resesi," sambungnya.
Ryan menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan berada pada level 5,06 persen yang didorong faktor konsumsi rumah tangga.
"Harapan dari konsumsi rumah tangga, karena pengusaha wait and see dan belanja pemerintah melemah juga," tuturnya.