Menkop Teten Minta Kementerian dan Lembaga Konsolidasi Tingkatkan Kontribusi Ekspor UMKM
Teten Masduki meminta seluruh kementerian dan lembaga yang melakukan pengembangan UMKM agar menghilangkan ego sektoral.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) Teten Masduki meminta seluruh kementerian dan lembaga yang melakukan pengembangan UMKM agar menghilangkan ego sektoral.
Kolaborasi ini dinilai perlu untuk mengerek pertumbuhan UMKM di Indonesia lantaran terbilang masih sangat rendah.
Bila dibandingkan dengan negara lain, kontribusi ekspor UMKM Indonesia masih rendah, yaitu hanya 14 persen.
Bandingkan dengan Vietnam yang sudah 17 persen, Malaysia di atas 20 persen, Thailand di atas 30 persen, Jepang 55 persen, dan China 70 persen.
“Kita sudah harus melakukan konsolidasi program di tingkat lapangan dengan komitmen kuat. Kita harus memiliki One Gate Policy untuk pemberdayaan UMKM yang sekarang menyebar di 18 kementerian", ucap Menkop dan UKM dalam rapat koordinasi Rencana Strategis Nasional Pengembangan UMKM di kantor Kemenkop dan UKM, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Baca: Dapat PR dari Presiden Jokowi, Stafsus Milenial Putri Tanjung Semangat Dorong UMKN Naik Kelas
Dihadapan perwakilan 18 kementerian, perbankan dan lembaga keuangan BUMN, Teten optimis pengembangan UMKM bisa terukur dan terarah bila dilakukan secara bersama seluruh kementerian dan lembaga yang ada.
"Kita harus melakukan konsolidasi dan agregasi UMKM, dengan target dan komitmen yang jelas. Sehingga, kapasitas usaha dan daya saing UMKM bisa meningkat dan struktur ekonomi kita yang selama ini berbentuk piramida bisa menjadi lebih adil lagi.”
"Banyak faktor mengapa UMKM sulit berkembang. Diantaranya, UMKM kita tidak terintegrasi terhadap supply chain. Oleh karena itu, kita akan mendorong UMKM untuk masuk ke pasar global value chain,” tambahnya.
Teten mengakui, pasar domestik saat ini sudah dibanjiri produk impor yang memiliki daya saing kuat dengan harga kompetitif, lewat pasar e-commerce.
"Produk UMKM kita harus bisa bersaing dengan produk impor tersebut. Makanya, kita harus memperkuat UMKM, baik dari sisi daya saing hingga kualitas produknya", kata Menkop dan UKM.
Staf Ahli Menkop dan UKM Bidang Ekonomi Makro Hanung Harimba menekankan bahwa arah kebijakan pengembangan UMKM ke depan akan difokuskan pada produk yang berorientasi ekspor dan substitusi impor, pendekatan kelompok, dan lintas sektoral, hingga penanganan sesuai karakteristik dan level usahanya.
"Kalau dilakukan secara sendiri-sendiri kurang efektif, maka kita butuh koordinasi dan sinergi yang baik antara kementerian,” ucap Hanung.