Balitbang PUPR, Perannya Lebih Banyak di Belakang Layar dalam Pembangunan Infrastruktur Indonesia
Sesuai namanya, Balitbang PUPR sehari-hari berada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
“Normalnya jembatan tersebut, selesai pengerjaannya 2 (dua) tahun, namun dengan inovasi teknologi dari Balitbang PUPR mampu dikerjakan hanya dalam waktu 6 (enam) bulan,” jelas Lukman.
Balitbang PUPR melakukan inovasi terkait dengan sarana dan prasarana, tidak hanya jalan dan jembatan, namun juga sarana air, perumahan dan pemukiman, bendungan, tembok penahan abrasi, teknologi solar panel, Judesa, teknologi rumah instan sehat (RISHA), hingga teknologi agar lahan gambut tidak kekeringan.
“Kami memang selalu diminta mencari suatu terobosan perihal bagaimana sistem atau cara agar infrastruktur bisa lebih cepat berkembang, lebih murah, serta lebih baik mutunya. Sehingga apa yang diharapkan oleh pemerintah, pun diinginkan masyarakat tercapai,” tambah Lukman.
Dalam kegiatannya, Balitbang PUPR lebih berorientasi pada terapan. Lantaran, menurutnya, permasalahan infrastruktur ada di depan mata dan sangat nyata. Dengan berpedoman pada “ATM” (Amati Tiru Modifikasi), Balitbang PUPR berharap mampu menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Itu sebabnya, Balitbang PUPR giat melakukan riset demi perkembangan inovasi, untuk memberikan sokongan pada pembangunan.