Teten Masduki: Modernisasi Jawaban Koperasi Bermasalah
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki angkat bicara perihal koperasi-koperasi yang dianggap bermasalah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki angkat bicara perihal koperasi-koperasi yang dianggap bermasalah.
Teten melihat masalah timbul lantaran banyak rentenir yang memakai kedok sebagai koperasi. Selain itu banyak pula investasi bodong yang memakai kedok koperasi.
"Ini mau kita bereskan, bisa kelihatanlah kalau kasus simpan pinjam tapi nggak ada anggota. Itu melayani siapa? Kan koperasi itu kumpulan orang dan mengikat orang per orang dari simpan pinjam, dari koperasi," ujar Teten, dalam wawancara khusus dengan Tribunnews.com, di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jl H R Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
Baca: Teten Masduki : Koperasi Harus Dipopulerkan di Kalangan Anak Muda
Baca: Menko Airlangga dan Menteri Teten Beda Suara soal Peleburan Omnibus Law
Baca: Menteri Teten Akan Alokasikan Anggaran Terbesar untuk Peningkatan Daya Saing UMKM
"Itulah sistem perlindungan sosial dari persaingan bebas dari komitmen itu. Karena itu kelembagaan koperasi, ketertiban anggota itu sangat penting," imbuhnya.
Menurutnya, rentenir tersebut saat ini lebih lincah daripada koperasi.
Dimana mereka menggunakan aplikasi dan juga menerapkan bunga 1 persen per harinya.
Untuk menghadapinya, Teten menilai perlunya modernisasi koperasi yang akan memudahkan pelayanan kepada anggota.
Pasalnya, hingga saat ini mantan kepala staf kepresidenan tersebut menilai koperasi masih kalah bersaing.
"Sekarang banyak perusahaan e-commerce bisa dengan cepat menghubungkan produsen UKM dengan pembeli dan investor. Kalau nggak modernisasi, menurut saya koperasi nggak bisa eksis, walau kita terus menerus mengatakan koperasi sebagai 'soko guru' perekonomian nasional," kata dia.
Pria berusia 56 tahun tersebut mempercayai koperasi akan kembali menjadi kekuatan ekonomi masyarakat asalkan ditata dengan baik dan memerlukan modernisasi.
"Ini yang sekarang saya rasa harus dihidupkan lagi adalah koperasi di anak-anak muda, milenial. Di belahan dunia banyak koperasi-koperasi termasuk platform digital yang melibatkan anak-anak muda.
Ada hi-tech-nya. Ini yang saya mau coba dalami lagi sebenarnya apa yang keliru sehingga perkoperasian ini bisa menjadi kekuatan ekonomi nasional," tandasnya.