Pertumbuhan Ekonomi Cuma 5 Persen, Wakil Menteri Keuangan Salahkan Faktor Global
Risiko global bersumber dari ketegangan dua negara dengan ekonomi terbesar dunia yakni Amerika Serikat dan China.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, ekonomi Indonesia pada kuartal III 2019 tumbuh 5,02 persen.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III kali ini lebih rendah dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 5,17 persen karena tekanan eksternal, yakni kondisi makro ekonomi global yang kurang menguntungkan.
"Meski tumbuh 5 persen lebih rendah dibanding beberapa kuartal sebelumnya. Ini sebagai dampak dari kondisi global," ujarnya di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Suahasil menjelaskan, risiko global bersumber dari ketegangan dua negara dengan ekonomi terbesar dunia yakni Amerika Serikat dan China.
Selain itu, perekonomian Jepang juga belum pulih, ditambah lagi aksi Brexit yang menimbulkan tanda tanya dengan adanya opsi baru di Eropa.
"Hal ini berakibat pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini diperkirakan 3 persen. Perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia turun terus dari 3,7 persen awal tahun," katanya.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun tersebut berdampak terhadap sektor perdagangan semua negara, termasuk Indonesia.
"Ketika pertumbuhan ekonomi negara maju atau dunia turun maka ekspor Indonesia juga akan turun. Kemarin terlihat ekspor tertekan, data dari BPS kemaren hasilnya mendatar," ujar Suahasil Nazar.