Menteri Budi Karya Ajak Perusahaan Maskapai Dukung Lima Bali Baru

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak para anggota Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Inaca) mendukung hadirnya lima Bali baru yang diproyeksikan pemerintah.

Kelima pengembangan Bali baru tersebut di antaranya Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Likupang, dan Labuan Bajo.

”Kita ingin partisipasi Inaca melihat sisi yang harus dilakukan di situ. Kan bagus kalau turis banyak datang kita bisa meningkatkan devisa. Karenanya kita juga meminta peran serta dari pemerintah daerah untuk mendukung lima Bali baru,” kata Budi saat menghadiri Rapat Umum Anggota Tahunan Inaca 2019 di Hotel Boobudur, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu menjelaskan pentingnya partisipasi para maskapai untuk mendukung sektor pariwisata menjadi nomor satu di Indonesia.

“Kami meminta destinasi potensial tersebut menjadi amanat yang juga menjadi tujuan dari Inaca. Kita harus mengawal visi-misi dari Presiden (Joko Widodo),” ujar Budi.

Baca: Presiden Jokowi Titip Pesan ke Menteri Budi Karya Soal Bandara Kualanamu

Kemenhub selaku regulator akan memberikan dukungan seperti regulasi terkait harga avtur dan sewa pesawat yang mahal.

“Kita akan bantu cari jalan keluar agar dunia aviasi tetap berjalan dengan baik. Inilah pentingnya kita kerjasama berdiskusi,” katanya lagi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Inaca, Tengku Burhanuddin meminta pemerintah periode kedua Jokowi agar fokus memperhatikan sektor tourism.

Menurutnya, peningkatan sektor tourism juga penting untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara serta utamanya wisatawan nusantara.

“Kalau wisman mereka datang ingin cari (wisata) perfect. Kalau wisnu ini yang sering diributi harga tiket pesawat,” urai Sekjen Inaca.

Tengku menilai paling tidak harus ada lima wisata di Indonesia yang menjadi destinasi unggulan.

Lebih spesifik lagi, di tempat wisata primadona itu perlu dibangun satu hotel kelas dunia sehingga bisa menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara.

“Misalkan ada Bali Beyond, Medan Beyond dan lain-lainnya. Di situ ada hotel yang punya brand kelas dunia mereka (tourist) pasti yakin kota tersebut sudah maju,” ucapnya.

Infrastruktur bandar udara pun tidak bisa berdiri sendiri, Tengku menilai harus ada kesinambungan infrastuktur darat yang menopang akses dari/ke bandara.