Sabtu, 4 Oktober 2025

Sentuhan Klasik Kolonial dan Kontemporer Apartemen Defontein Menteng

Apartemen Defontein menerapkan konsep desain kolonial klasik dengan sentuhan modern.

Editor: Sanusi
Dok Apartemen Defontein
Bagian dari konsep klasik kolonial terletak pada penggunaan marmer putih carrara untuk lantai, beberapa bagian dinding dan ruang lain di dalamnya. Marmer Carrara adalah batu alam Italia yang memiliki kepadatan tinggi dan dapat memantulkan cahaya berkilau.(Dok Apartemen Defontein) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apartemen Defontein menerapkan konsep desain kolonial klasik dengan sentuhan modern.

Konsep tersebut disesuaikan dengan identitas budaya dan sejarah kawasan Menteng masa lalu.

Pakar desain interior yang juga Chairman SHS & Associate, Sammy Hendramianto Syamsulhadi, mengatakan bahwa konsep dasar pemugaran heritage Defontein adalah revitalisasi adaptasi untuk mengembalikan ke bentuk asli bangunan dengan menyesuaikan fungsi ruangan sebagai show unit apartemen itu sendiri.

Baca: Mengetahui Perkembangan Tren Ristek Terbaru di Ajang ICAMT-ICMR 2019

Baca: 3 Museum di Penang Ini Punya Koleksi Unik, dari Hantu hingga Makanan Berukuran Jumbo

"Menyebut nama Defontein itu sendiri sebenarnya sudah menunjukkan bahwa nuansa proyek apartemen itu adalah konsep kolonial klasik. Ini konsep kolonial klasik dengan kreasi artistik yang elegan," kata Sammy, Selasa (8/10/2019).

Sammy mengatakan, konsep tersebut menunjukkan bahwa arsitektur kolonial Indonesia merupakan perpaduan antara budaya barat dan timur yang hadir melalui karya-karya arsitek Belanda.

Untuk menata desain interior apartemen mewah ini Sammy membaginya dalam dua konsep.
Pertama untuk tiga kamar (3 BR) dengan konsep modern klasik yang ditunjukkan melalui dominasi warna putih sebagai identitas konsep klasik kolonial.

Nuansa itu kemudian diperkaya dengan rancangan yang khas pada dinding dan tiangnya.

"Interior klasik kolonial itu identik dengan nuansa dekoratif dengan ornamen-ornamen historis. Gaya inilah yang menawarkan kesan menarik dengan tampilan megah dan elegan," ucap Sammy.

Adapun tipe dua kamar (2 BR) menggunakan konsep modern kontemporer.

Di bagian ini sentuhan pada dinding dan dominasi unsur warna putihnya dikurangi, terutama untuk memberikan statement tersendiri bagi pribadi yang tinggal di dalamnya.

"Persamaan desain kedua tipe apartemen ini ada pada penekanan bahwa the windows is the king. Pintu jendela kami jadikan media untuk melihat keluar atau pintu untuk menghubungkan dari satu ruang ke ruang yang lainnya dibangun lebih lebar dan tinggi," ujar Sammy.

Menurut dia, konsep itulah yang berlaku pada desain kolonial dan unit Defontein. Nantinya, lanjut Sammy, jendela dan pintunya dibuat lebar-lebar dan tinggi untuk menimbulkan kesan lega dan elegan.

Dia menambahkan, bagian dari konsep klasik kolonial terletak pada penggunaan marmer putih carrara untuk lantai, beberapa bagian dinding dan ruang lain di dalamnya.

Marmer Carrara adalah batu alam Italia yang memiliki kepadatan tinggi dan dapat memantulkan cahaya berkilau.

"Kesan hidup bisa dihasilkan oleh marmer white carrara ketika dipasang jadi lantai hunian. Ini menjadikannya berkelas, mewah dan memberi rasa nyaman serta prestige tinggi bagi pemiliknya," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved