Jumat, 3 Oktober 2025

Pemerintah Diminta Matangkan Platfom Ekonomi Digital, Ini Alasannya

Besarnya pangsa pasar di Indonesia menjadikan bisnis startup tumbuh subur di Indonesia dan diminati asing.

google images
Ilustrasi start up 

TRIBUNNEWS.COM - Pertumbuhan perusahaan rintisan teknologi (startup) di tengah melejitnya era digital di Indonesia perlu diwaspadai. Pasalnya, sejumlah perusahaan rintisan yang sudah skala besar, sahamnya sudah banyak dikuasai asing.

Besarnya pangsa pasar di Indonesia menjadikan bisnis startup tumbuh subur di Indonesia dan diminati asing. Sementara respon pemerintah yang tampak sedikit lamban menjadikan bisnis start up didominasi asing.

Demikian hal ini disampaikan CEO PT Duta Sukses Dunia, Yudi Candra. Ia mengatakan, usaha startup tanah air kian makin naik daun bahkan pertumbuhannya sangat pesat, hanya saja startup sekelas unicorn yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar mayoritas saham sudah dikuasai asing.

“Artinya keuntungan yang didapat dari bisnis startup ini di masa depan tentu saja ikut ke luar,” kata Yudi seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (26/8/2019).

Baca: Rusmini, Ibu yang Kepalanya Diinjak oleh Anak Kandung Terlihat Meneteskan Air Mata Sebelum Meninggal

Baca: Sekeluarga Naik Pesawat Jet Pribadi, Syahrini Dilarang Duduk Dekat Reino Barack, Ini Penyebabnya

Baca: Sapa Kopi - Kedai Kopi Asal Solo yang Mengusung Konsep Takeaway

Di samping keuntungan yang lari ke luar, untuk start up yang dikuasai asing juga membuka ruang untuk menguasai ekosistem bisnis digital. Apalagi, sambungnya, market kita sangat besar, ini yang menjadikan Indonesia menjadi berkembangnya platform platform digital.'

“Di pasar online kompetisi harga sangat tinggi, konsumen tidak lagi melihat barang secara langsung.  Masyarakat hanya melihat price, tidak mau tahu itu barang lokal maupun produk luar yang penting murah dibeli. Tentu saja ini yang menjadikan gempuran barang impor kian merangkak naik,” ujarnya yang juga pengamat ekonomi digital.

Selain keuntungan, dan masuknya barang impor, hal lain yang patut di waspadai di tengah hiruk pikuk era digital yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), mengingat, kata Yudi lagi, SDM atau tenaga ahli digital kita masih terbatas.

“Negara lain sudah mempersiapkan tenaga kerja digital sejak dini, seperti di Singapura anak usia dini sudah belajar coding. Di Indonesia lulusan perguruan tinggi tenaga IT pun masih terbatas yang mampu untuk bekerja secara kompetitif. Itulah yang harus segera disiapkan jika ingin peluang kerja juga diambil TKA,” tuturnya.

Oleh karenanya Yudi berharap di bawah pemerintah Jokowi yang kedua nanti, platfom ekonomi digital lebih dimatangkan mulai dari investasi, produk , maupun SDM dapat dipersiapkan matang mulai dari aturan, pembatasan, maupun penyiapan SDM.

“Untuk investasi ada aturan yang lebih menguntungkan perusahaan lokal,  produk harapannya ada batasan agar produk UMKM kita juga bisa bersaing dengan produk luar, dan SDM bisa disiapkan lebih dini mulai dari sekarang,” tandasnya.

Berita ini sudah tayang di Kontan dengan judul: Waspadai dominasi asing terhadap perusahaan startup di Indonesia

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved