Selasa, 30 September 2025

Program MERA untuk Selamatkan Hutan Mangrove Dapat Dukungan dari Perusahaan Swasta

MERA telah menjalin mitra dengan Asia Pulp & Paper (APP/Sinar Mas), Indofood Sukses Makmur, Chevron Pacific Indonesia

Penulis: Deodatus Pradipto
IST/Yayasan Konservasi Alam Nusantara
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), afiliasi dari The Nature Conservancy, memperkenalkan mitra korporasi yang telah memberikan dukungan, kontribusi dan komitmen untuk menyelamatkan hutan mangrove dan ekosistemnya dalam acara MERA Media EXPOSÈ, di Agneya Restaurant, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019). 

Dalam tiga dekade terakhir, lebih dari 50% hutan mangrove di Indonesia hilang.

Sebagian besar akibat konversi lahan untuk budidaya perikanan dan pembangunan.

Hal ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kerusakan hutan mangrove tercepat di dunia.

Padahal, Indonesia sebelumnya dikenal sebagai negara dengan lahan mangrove terbesar di dunia yang memiliki hutan mangrove seluas 3,556 juta ha (KLHK, 2019).

Namun, kini 33,55 persen atau 1,193 juta lahan mangrove di Indonesia dalam kondisi kritis.

Usaha penyelamatan dan pelestarian hutan mangrove ini pun menjadi salah satu tugas bersama bagi seluruh pihak, baik pemerintah, perusahaan BUMN dan swasta, maupun lembaga kemasyarakatan.

“Dalam acara ini kami mengingatkan pentingnya mangrove untuk kehidupan masyarakat terutama yang tinggal di daerah pesisir. Namun, untuk melestarikan dan menjaga keberlangsungan tanaman mangrove, YKAN tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak lain," ujar Ketua Yayasan Konservasi Alam Nusantara Rizal Algamar, di Jakarta, Kamis (23/5/2019).

"Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah menunjukan kepeduliannya dan konsisten mendukung program konservasi hutan mangrove dengan cara bergabung dalam MERA,” lanjut dia.

Head of Corporate Communications Indofood Stefanus Indrayana mengatakan Indofood mendukung program MERA sebagai wujud kepedulian mereka terhadap lingkungan.

Indofood beberapa kali melakukan penanaman bibit mangrove di beberapa pantai di Jakarta.
Indofood memandang penting untuk menyelamatkan hutan mangrove terakhir di Jakarta dan melihat MERA memiliki program konservasi dan restorasi ekosistem yang terintergasi.

"Harapan kami, langkah kecil yang kami mulai ini akan menyelamatkan lingkungan demi masa depan generasi yang akan datang,” kata Stefanus.

Di Jakarta kini hanya tersisa sekitar 300 hektar hutan mangrove, yang berada di kawasan Angke Kapuk, Jakarta Utara.

Sebanyak 25 hektar berada di dalam area Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA).

Program MERA bekerja di wilayah ini dan telah dilakukan 80 persen kajian awal.

Bibit Pohon Mangrove. (Tribun Medan/Dedy Sinuhaji)
Bibit Pohon Mangrove. (Tribun Medan/Dedy Sinuhaji) (Tribun Medan/Dedy Sinuhaji/Dedy Sinuhaji)

Kepala BKSDA Jakarta Ahmad Munawir menjelaskan pemerintah mengapresiasi program MERA yang benar-benar memberikan contoh bahwa dalam membangun sebuah rencana restorasi kawasan harus didasari analisis ilmiah yang kuat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved