Petani Terus Berproduksi, Bantu dengan Stabilisasi Harga
Adalah tugas Perum Bulog membuat harga gabah atau beras menjadi stabil.
Membaca Trend Angka NTP
Sementara itu, menanggapi rilis data NTP BPS per Maret 2019 Mentan Amran Sulaiman mengingatkan nilai tukar petani dan nilai tukar usaha pertanian tidak bisa dibaca dari perubahan setiap bulannya, melainkan per tahun.
"Terkadang ada orang membaca per bulan. Sedangkan pertanian terutama pangan bersifat musiman, sehingga berfluktuasi antar bulan. Semestinya analisisnya dalam kurun waktu panjang sehingga bisa menggambarkan kondisi pertanian secara utuh,” kata Amran di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Senin, 1 April 2019.
Analisis dalam kurun waktu pendek, tambah Amran, bisa menjadi keliru. Karena bisa jadi bulan ini petani dianggap tidak sejahtera karena NTP dan NTUP turun, dan bulan depan berubah drastis menjadi sejahtera karena NTP dan NTUP naik.
Sebaliknya, Amran menjelaskan hasil analisa dalam kurun waktu yang panjang terlihat kesejahteraan petani semakin baik.
Hal ini terekam dalam data BPS, yakni NTUP tahun 2017 sebesar 111,77 poin naik 5,39 persen dari 2014 sebesar 106,05 poin dan NTP 102,25 poin naik 0,97 persen dibandingkan 2014 sebesar 102,03 poin.
Masih menggunakan data BPS, Amran menjelaskan jumlah penduduk miskin di perdesaan yang mayoritas merupakan petani pada Maret 2018 mencapai sebesar 15,81 juta jiwa. Turun 10,88 persen jika dibandingkan pada bulan Maret 2013 yang berjumlah 17,74 juta jiwa.
Bahan makanan juga dikenal telah memberi andil terbesar dalam menyumbang inflasi. Amran melanjutkan, kenyataannya sektor pertanian juga mampu menjaga inflasi terkendali. Terbukti, data BPS menunjukkan inflasi bahan makanan tetap rendah, yaitu tahun 2017 sebesar 1,26 persen. Jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2014 sebesar 10,57 persen.
“Ini kan menjadi prestasi spektakuler yang belum pernah terjadi selama ini. "Ini menunjukkan perubahan sangat signifikan di sektor pertanian," tutupnya.