Kementerian Pertanian Musnahkan 6,1 Ton Benih Jagung Asal India Mengandung OPTK
Kementerian Pertanian memusnahkan sekitar 6,1 ton benih jagung asal India yang positif mengandung Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) A1.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian Republik Indonesia memusnahkan sekitar 6,1 ton benih jagung asal India yang positif mengandung Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) A1.
Benih tersebut membawa bakteri Pseudomonas Syringae yang dapat merusak tanaman.
Diketahui, benih jagung tersebut dibawa oleh produsen benih PT Metahix Lifesciences.
"Nah 6 ton kalau hasilnya katakan lah 3 ton atau 2 ton saja per hektare jadi sangat banyak. Dan satu hal lagi ini kan bakteri utama A1 sehingga dia akan berpengaruh besar karena pengendaliannya sangat sulit, belum ada pengendaliannya dari kita," kata Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto di Instalasi Karantina Hewan, Jl Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (30/3/2019).
Baca: Gerindra: Usung Ahok Sebagai Cawagub Jakarta, Bukti Prabowo Pancasilais Sejati
Sumarjo Gatot Irianto menambahkan tidak ada pilihan lain selain memusnahkan benih tersebut karena bakteri yang dibawa berbahaya bagi tanaman lain.
Selain itu, Sumarjo Gatot Irianto menegaskan Indonesia sebetulnya tidak harus mengimpor benih jagung karena sudah mampu swasembada dan mengekspor ke luar negeri.

"Makanya pilihannya hanya dimusnahkan, kita sangat mengapresiasi (pemusnahan), karena jagung kita (juga) swasembada, benih kita sangat banyak," tegas Sumarjo Gatot Irianto.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil yang turut menyaksikan pemusnahan tersebut mengatakan sudah merupakan tugas badan karantina untuk melakukan pengawasan terhadap semua produk pertanian yang masuk ke wilayah Indonesia.
Meskipun benih asal India tersebut secara administrasi telah memenuhi syarat, namun setelah dicek mengandung bakteri yang berbahaya.

"Perizinan sudah lengkap, berkas sudah lengkap tapi tugas karantina terutama pengawasan dan penganalisaan. Jadi datang, diperiksa ternyata setelah kita cek benih ini di laboratorium ternyata dia mengandung Pseudomonas Syringae, karena kita harus menjaga wilayah kita," tegasnya.
Selain benih jagung, turut juga dimusnahkan 2 kilogram benih padi asal Jepang yang tidak memenuhi syarat administrasi maupun kesehatan.
Dalam kesempatan itu pula, dihadiri oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Justan Riduan Siahaan serta para pejabat terkait.