Tahun Politik, Mandiri Sekuritas Optimistis IHSG Bisa Sentuh Level 7.000
Adapun sektor yang diperkirakan mencatat kinerja bagus tahun ini, meliputi sektor makanan dan minuman, barang konsumsi, beberapa perbankan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksi bisa menyentuh level 7.000 pada tahun ini. Proyeksi tersebut turut memperhitungkan dua hajat politik, yaitu pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang berlangsung Maret 2019.
"IHSG tahun ini, tim ekonomi Mansek expect by the end of the year sekitar 7.000. Jadi, ada kenaikan sekitar 10-12 persen dibanding tahun lalu. Itu sesuai dengan ekspektasi EPS market sendiri," ujar Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas (Mansek) Tjandra Lienandjaja di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (21/2/2019).
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan sebesar 5,3 persen, naik dari pertumbuhan ekonomi tahun lalu 5,17 persen. Dengan begitu, aliran dana dari investor asing diharapkan akan masuk kembali.
"Tahun ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, inflasi hampir sama tahun ini. (Nilai tukar) rupiah di kisaran Rp. 14.000-an, exactnya masih hitung minggu depan kita keluarkan outlook 2019," jelasnya.
Baca: Jeda Siang, IHSG Ditutup Naik 0,28 Persen ke 6.466,50
Adapun sektor yang diperkirakan mencatat kinerja bagus tahun ini, meliputi sektor makanan dan minuman, barang konsumsi, beberapa perbankan, properti dan layanan kesehatan.
"Yang kita promosikan masih FnB, konsumer, beberapa banking, property companies dan beberapa untuk healthcare," ujar Tjandra.
Sementara sektor yang diperkirakan performanya menurun, yakni sektor komoditas. Hal ini terkait dengan berubahnya pola impor Tiongkok dari impor bahan baku menjadi konsumsi.
"Tiongkok impor polanya berubah, dulu bahan baku sekarang ubah pola ekonominya daribproduction ke consumtion, jd lebih ke barang-barang konsumsi impronya. Kita perlu produksi barang-barang yang diminati China, yaitu konsumsi. Indonesia jangan ketinggalan lagi dari tren dunia, harus adjust," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Mandiri Institute mengakui investor akan wait and see atau menunggu terlebih dahulu terhadap kebijakan dari pemerintahan presiden yang terpilih. Namun, ekonomi Indonesia dinilai cukup resilient, sehingga tidak terlalu berkaitan dengan politik.
"Ekonomi Indonesia cukup resilient. Jadi kadang ekonomi dan politik tidak terlalu erat kaitannya. Meskipun ada tahun politik tetap ekonomi Indonesia akan tumbuh," pungkasnya.