Proyek Kilang Minyak di Tuban Diprediksi Kurangi Kuota Impor BBM Secara Signifikan
Kilang minyak Pertamina-Rosneft yang akan dibangun di Kecamatan Jenu diklaim bisa mengurangi impor atas kebutuhan minyak dalam negeri.
Jadi, jika impor sebelumnya 700 ribu barel, maka nanti akan impor sekitar 400 ribu barel.
"Ya ini proyek strategis nasional, kilang beroperasi maka akan mengurangi impor, dan akan berpengaruh pada harga juga," katanyaya.
Sementara itu, Projek Kordinator New Grass Root Refinery Tuban (kilang Tuban), Edy Wurjanto menyebut, proyek strategis ini harusnya dimulai 2016 dan selesai 2021.
Setelah selesai, proyek sudah bisa beroperasi. Namun kenyataan belum apa-apa hingga sekarang.
Dia menjelaskan, dengan belum selesainya pembebasan lahan, maka proyek melibatkan Indonesia dan Rusia inipun molor dari jadwal awal.
Mau tidak mau pembebasan lahan harus selesai awal 2020, sehingga bisa dilanjutkan dengan pembangunan. Untuk produksi mungkin dimulai 2025.
"Proyek ini memang molor dari jadwal awal, harapannya awal 2020 pembebasan lahan selesai dan bisa dilakukan pembangunan. Kemudian 2025 bisa beroperasi," bebernya. (M. Sudarsono)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Konsumsi BBM 1,5 Juta Barel Per Hari, Kilang Minyak Diklaim Bisa Kurangi Impor, Ini Hitungannya