Senin, 29 September 2025

Ini Langkah BI Mendorong Kemandirian Ekonomi Pesantren

Bank Indonesia terus mendorong pesantren di tanah air bisa mandiri secara ekonomi.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM/SYAHRIZAL
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat menjadi pembicara 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA — Bank Indonesia terus mendorong pesantren di tanah air bisa mandiri secara ekonomi. Sebab, menurutnya pesantren punya basis arus ekonomi yang kuat.

Kemandirian ekonomi tersebut didasari oleh kekuatan pesantren sebagai basis arus ekonomi Indonesia yaitu, SDM pesantren yang memiliki jumlah dan ikatan komunitas yang kuat, sehingga memiliki potensi sebagai sumber permintaan dan produksi berbagai kegiatan ekonomi.

“Kita hitung kalau tidak salah ada 30 ribu pesantren, misalnya santri aktifnya ada 5 juta, alumninya tidak terhitung, ini kan basis ekonomi, ekonomi basisnya manusia,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada acara high level discussion “Fastabiqul Khairat melalui Pesantren sebagai Salah Satu Rantai Nilai Halal” pada rangkaian Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 di Surabaya, Selasa (11/12/2018).

Baca: BI Akui Indonesia Terlambat Kembangkan Ekonomi Keuangan Syariah

Perry Warjiyo, menyampaikan, bank sentral punya tiga program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren untuk mendukung pesantren sebagai basis arus ekonomi Indonesia.

Pertama, pengembangan berbagai unit usaha berpotensi yang memanfaatkan kerjasama antar pesantren.

Kedua, mendorong terjalinnya kerjasama bisnis antar pesantren melalui penyediaan virtual market produk usaha pesantren sekaligus business matching.

Ketiga, pengembangan holding pesantren dan penyusunan standarisasi laporan keuangan yang dapat digunakan oleh setiap unit usaha pesantren.

Perry mengatakan, ketiga program tersebut merupakan wujud dari pilar pertama dari tiga strategi utama Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah Nasional yaitu pemberdayaan ekonomi syariah melalui pengembangan ekosistem rantai nilai halal.

“Ekosistem ini mengembangkan sektor usaha syariah melalui pemberdayaan pelaku usaha baik besar, UMKM, serta lembaga pesantren, termasuk pengembangan aspek kelembagaan dan infrastruktur pendukungnya seperti pemberdayaan usaha pesantren dan pengembangan sektor usaha potensial seperti makanan, fashion dan pariwisata, serta virtual market,” ujar dia.

Indonesia memiliki lembaga pesantren yang merupakan sebuah keunikan dan keunggulan dibandingkan negara lain dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, yaitu tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan namun memiliki potensi untuk dimanfaatakan dalam mencapai kemandirian ekonomi.

Dengan kekuatan tersebut, kunci kemandirian pesantren adalah pada pendirian unit usaha dan komunikasi bisnis antar pesantren untuk pemenuhan kebutuhan dan pembinaan khususnya dari pesantren yang maju kepada yang sedang berkembang, sebagaimana terwujud dalam program kemandirian yang dijalankan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan