Jumat, 3 Oktober 2025

Ajang Pertemuan Investor dengan Perusahaan Star Up Indonesia Digelar di Bali

"Jadi tidak terlalu luas ke mana-mana dan fokus di investor yang memang mau mencari start up di Indonesia,"

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat memberikan pemaparannya di NextICorn International Convention - Digital Paradise Weekend di The Stones Hotel, Kuta, Bali pada Sabtu (13/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Kementerian Komunikasi dan Informasi beserta bebeberapa pihak lainnya kembali menyelenggarakan konferensi yang mempertemukan 88 investor dari 13 negara dengan 70 perusahaan perintis (start up) di Bali.

Konferensi bernama ‘NextICorn International Convention - Digital Paradise Weekend’ itu diadakan 13 hingg 14 Oktober 2018 di Bali.

Acara tersebut sebagai bagian dari program ‘Gerakan 1.000 Startup’ yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Baca: LBH Jakarta Sebut 81 Persen Penggusuran di Jakarta Sepanjang 2018 Dilakukan Sepihak

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara hadir dan memberikan pemaparannya terkait dunia start up di Indonesia.

Ia memberikan pemaparan dalam Bahasa Inggris di hadapan ratusan peserta yang duduk di atas bean bag berwarna-warni saat pembukaan di The Stones Hotel, Kuta, Bali, Sabtu (13/10/2018).

"Kita harus mendengar lebih banyak dari generasi muda, milenial, ekosistem start up soal jenis dukungan apa yang mereka butuhkan dari pemerintah, dan bagaimana pemerintah bisa mendukung ekosistem start up," kata Rudiantara.

Baca: Kiai Maruf Amin Diharapkan Jadi Inspirasi dalam Dunia Pendidikan Kampus

Dalam presentasinya di depan ratusan peserta, Rudiantara memaparkan soal kerangka kerja strategis dan peraturan perundangan yang sedang diolah pemerintah Indonesia untuk memicu pertumbuhan yang lebih tinggi di sektor ekonomi digital.

Usai memberikan pemaparannya, Rudiantara juga menjelaskan kerangka kerja investasi luar negeri di dalam ekonomi digital saat diwawancarai wartawan.

"Saya meyakini, investor itu masuknya dari Indonesia. Basednya itu ada di Indonesia. Setelah itu mereka pun akan berpikir seperti gojek. Melebarkan investasinya di negara-negara lain di Asean. Jangan lupa, dari 600 juta penduduk Asean, itu 263 atau 264 jutanya ada di Indonesia. Jadi kalau menang di Indonesia lebih mudah masuknya di negara-negara lain," kata Rudiantara.

Sejumlah 70 start up peserta NextICorn telah dikurasi berdasarkan jenis perusahaan dan jumlah modal yang dimiliki.

Baca: Seorang Pria di Jepang Datangi Meja Kasir dan Minta Izin akan Merampok Supermarket

Perusahaan tersebut harus berbasis teknologi yang telah memperoleh pendanaan sebesar US$100.000 atau pendanaan mandiri dengan tingkat pertumbuhan tertentu.

Startup juga harus terdaftar dan berbadan hukum baik PT maupun PMA dan memiliki sekurangnya satu pendiri berkebangsaan Indonesia dengan kepemilikan saham minimal 25%.

Sebelum acara ini berlangsung, tim dari Kementerian Komunikasi dan Informasi telah bertemu dengan lebih dari 150 investor global melalui sebuah roadshow di empat negara: Korea Selatan, Jepang, Tiongkok dan Singapura.

"Jadi tidak terlalu luas ke mana-mana dan fokus di investor yang memang mau mencari start up di Indonesia dan mau mencari calon-calon Unicorn (start up yang memiliki valuasi senilai 1 miliar dolar Amerika atau lebih)," kata Rudiantara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved