Tanggapi Bencana, Sri Mulyani Sebut Bisa Contoh Chili
Sri Mulyani menuturkan momentum ini sangat penting dilakukan mengingat Indonesia adalah negara besar dan rawan akan bencana.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA -- Pemerintah akan memanfaatkan momentum pertemuan bank dunia IMF-WB 2018 di Bali untuk mempelajari cara negara-negara lain dalam mengatur skema pembiayaan dan asuransi bencana alam.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan momentum ini sangat penting dilakukan mengingat Indonesia adalah negara besar dan rawan akan bencana.
Seperti diketahui Indonesia berada di wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire menyebabkan rawan erupsi gunung berapi dan gempa bumi.
“Ini adalah ajang untuk kami negara-negara di dunia bertemu dan bekerjasama, mengenai masalah skema pembiayaan dan asuransi bencana alam,” kata Sri Mulyani saaat ditemui si Nusa Dua, Bali, Senin (9/10/2018).
Baca: IHSG Lanjutkan Penguatan, Diprediksi Melaju hingga 5.872 Poin
Adapun negara-negara yang telah berhasil menerapkan skema pembiayaan tanggap bencana yang juga akan dijadikan contoh oleh Indonesia yakni Chili, Kolumbia, Peru, maupun Meksiko yang bekerjasama membuat obligasi (bonds) untuk menghadapi gempa bumi.
“Mereka bersama-sama untuk membuat bonds untuk menghadapi apa yang disebut kemungkinan probabilitas terjadinya gempa bumi, sangat relevan sekali dengan kita,” tutur Sri Mulyani.
“Mereka baru me-launching tahun 2018 dibantu oleh bank dunia, dan itu akan meng-cover waktu sampai jangka waktu 2022,” sambung Sri Mulyani.
Selain empat negara tersebut, contoh negara lainny adalah Maroko yang sudah menerapkan asuransi khusus bagi usaha kecil menengah (UKM) dan rumah apabila terkena gempa bumi.
“Saya tahu Maroko memiliki asuransi terhadap UKM dan perumahan di dalam menghadapi potensi bencana alam seperti gempa bumi,” ujar Sri Mulyani.