Kadin Usul Subsidi Solar Dicabut
Pemerintah tak perlu takut ambil kebijakan yang tidak populer demi perekonomian yang stabil. Namun, tetap perlu membuat kajian karena keputusan itu.
Laporan Reporter Kontan, Ghina Ghaliya Quddus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani berpandangan bahwa pemerintah perlu mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menekan current account deficit (CAD).
"Menurut saya, pada ujungnya subsidi BBM itu harus dilepas karena itu salah satu yang berkontribusi terbesar (ke CAD)," kata Rosan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Rosan menyebut, kenaikkan harga Solar juga akan mampu menahan konsumsi BBM sehingga menekan impor minyak mentah yang selama ini berkontribusi besar dalam CAD.
Baca: Kemenhub Akan Libatkan Telkom di Pembuatan dan Penyediaan Aplikasi Transportasi Online
Pemerintah tak perlu takut ambil kebijakan yang tidak populer demi perekonomian yang stabil. Namun, tetap perlu membuat kajian terkait dampak dari keputusan tersebut.
Sebab, kata Rosan, kenaikan Solar akan berdampak pada inflasi yang tinggi dan ujung-ujungnya menekan pengeluaran konsumsi rumah tangga. "Ini yang harus disikapinya seperti apa, karena akan pengaruhi daya beli, tapi menurut saya tetap harus dilepas," jelas dia.