Gejolak Rupiah
Rupiah Melemah, Kementerian PUPR Tidak Akan Tunda Proyek Infrastruktur
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan proyek-proyek yang ditangani Kementerian PUPR tidak dihentikan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan proyek-proyek yang ditangani Kementerian PUPR tidak dihentikan, meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan.
"PUPR (proyek infrastruktur) tidak ada," ujar Basuki di komplek Istana, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Menurut Basuki, penghentian proyek infrastruktur akibat pelemahan rupiah, terjadi pada pengerjaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang ditangani Kementerian ESDM, karena komponen impornya terlalu tinggi.
"Kalau di PUPT hampir semuanya sudah TKDN (tingkat komponen dalam negeri) hampir 90 persen, bahkan ada yang 96 persen," papar Basuki.
Basuki menjelaskan, bahan baku dari luar negeri yang biasa digunakan PUPR, hanya produk aspal yang belum dapat dipenuhi produsen dalam negeri.
"Aspal kita produksi cuma 350 ribu ton, butuhnya 1,5 juta ton, banyakan di aspal," ucap Basuki.
Sebelumnya, setelah rapat dengan Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, pemerintah akan melakukan penundaan proyek infrastruktur yang menggunakan bahan baku impor terlalu besar.
"Sudah ada list-nya, kita belum putuskan persinya (proyek) mana yang ditunda dan tetapnya berapa lama. List-nya agak banyak, dalam dua-tiga hari ke depan (diputuskan soal penundaan proyek)," papar Darmin.