Menteri PUPR: Rumah Rusak Akibat Gempa Lombok dapat Bantuan Rp 50 Juta per Unit
Pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk tiap unit rumah yang rusak akibat gempa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk tiap unit rumah yang rusak akibat gempa yang berkekuatan 7,0 Skala Richter di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, rumah-rumah yang hancur tersebut masih menggunakan konstruksi yang sederhana berupa tumpukan bata yang direkatkan bukan dengan semen, namun hanya lumpur serta tanpa kolom sehingga mudah runtuh terkena guncangan gempa.
Kementerian PUPR, lanjutnya, siap membantu proses verifikasi rumah yang hancur, serta supervisi pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Apabila supervisi dilakukan oleh Kementerian PUPR maka akan mengacu pada standar desain rumah tahan gempa,” ujar Menteri Basuki, dalam keterangan pers, Rabu (9/8/2018).
Basuki menambahkan, saat ini Kementerian PUPR juga terus meningkatkan jumlah bantuan berupa alat berat serta sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi bagi korban gempa.
Sejumlah alat berat sudah disebar ke beberapa titik, yakni Posko PUPR di Kecamatan Tanjung sebanyak 3 escavator, 2 doser, dan 8 dump truck untuk membersihkan longsoran atau batu di badan jalan.
Kementerian PUPR juga mengirimkan 10 mobil tangki air yang didatangkan dari gudang Kementerian PUPR di Bali dan sudah tiba di Kabupaten Lombok Utara.
“Bantuan air bersih dan sanitasi difokuskan pada lokasi pengungsian, rumah sakit, dan permukiman yang dihuni banyak penduduk,” kata
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Ghani Gazaly selaku Kordinator Tim Tanggap Bencana.
Di antaranya, dua titik sumur bor dengan kapasitas 10 liter per detik yang telah dilengkapi pompa dan digunakan untuk mensuplai air bagi Rumah Sakit Tanjung yang berada dekat Kantor Bupati Lombok Utara. Pengoperasian pompa masih menggunakan genset karena aliran listrik masih belum berfungsi.
Air dari sumur bor juga dialirkan ke lokasi pengungsian melalui penyambungan ke jaringan pipa PDAM Kabupaten Lombok Utara yang saat belum berfungsi. Distribusi air bersih menggunakan juga 2 mobil tangki air yang sudah ada.
Sumur-sumur bor lainnya yang beroperasi tersebar di Desa Pemenang, Kecamatan Pemenang berkapasitas 25 liter per detik, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung 10 liter per detik, dan tiga sumur di Desa Akar-akar berkapasitas masing-masing 20 liter per detik.
Kementerian PUPR juga akan mengirimkan instalasi pengolahan air (IPA) mobile yang dapat menjernihkan air yang keruh.