Harga Telur, Daging Ayam dan Bensin Penyumbang Inflasi Bulan Juli
Harga telur ayam dan daging ayam ras tersebut, memberikan andil terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,08% dan 0,07%.
Laporan Reporter Kontan, Adinda Ade Mustami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Juli 2018 sebesar 0,28%, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,59%. Namun, angka itu lebih tinggi dibanding inflasi Juli 2017 yang tercatat hanya 0,22%.
Kepala BPS Suhariyanto menyebut, beberapa komoditas menyumbang inflasi bulan lalu. Utamanya, telur ayam ras, daging ayam ras, dan bensin.
Harga telur ayam dan daging ayam ras tersebut, memberikan andil terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,08% dan 0,07%.
"Kenaikan harga telur ayam ras terjadi di 72 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dan di beberapa kota seperti Banjarmasin kenaikannya mencapai 21%," kata Suhariyanto, Rabu (1/8/2018).
Beberapa komoditas juga mengalami kenaikan seperti bumbu-bumbuan dan sayur, cabai rawit, kacang panjang, bayam, dan tomat.
Kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut, membuat kelompok bahan makanan mencatatkan inflasi tertinggi, yaitu 0,86% dengan andil 0,18%.
Meski ada pula beberapa komoditas yang mencatat penurunan harga seperti bawang merah, cabai merah, daging sapi, dan ikan segar.
Baca: Ototips: Cara Mengatur Kekencangan Busi Agar Tenaga Mesin Tidak Ngempos
Sementara itu, BPS mencatat bensin, khususnya pertamax memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,06%. Hal itu karena pertamax mengalami kenaikan sejak 1 Juli 2018.
Meski demikian, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru mencatat deflasi sebesar 0,65% dengan andil 0,13%.
Sebab, tarif transportasi angkutan udara dan angkutan antar kota mengalami penurunan atau kembali ke kondisi normal setelah naik tinggi di Juni lalu.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,16%, sandang 0,29%, kesehatan 0,27%, serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,83%.