Hapus Monopoli Taksi di Bandara A Yani, PT AP I Buka Kerjasama Kemitraan
Mereka hanya bisa pasrah rencana membuka peluang kerjasama kemitraan dengan seluruh perusahaan provider taksi.
Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - PT Angkasa Pura I (Persero) mengupayakan membuka peluang kerjasama kemitraan dengan seluruh perusahaan provider taksi melalui mekanisme lelang terbuka di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Kebijakan tersebut dirasa berat oleh sopir taksi bandara.
Mereka hanya bisa pasrah rencana membuka peluang kerjasama kemitraan dengan seluruh perusahaan provider taksi.
"Saya cuma pasrah saja atas kebijakan tersebut. Saya cuma manut saja, " ujar satu di antara sopir taksi bandara Satriyo, Selasa (17/7).
Satriyo menuturkan pendapatan yang dihasilkannya dari menarik taksi bandara tidak tentu. Dirinya tidak pernah menarik lebih sepuluh kali
"Saya sehari paling narik cuma delapan kali. Ini saja saya masih empat kali tarikan. Saya cuma mendapatkan upah 12 persen dari tarikan saja," tuturnya.
Dia menuturkan adanya taksi luar bandara ini memberatkan taksi yang ada di dalam bandara. Pihaknya ingin PT Angkasa Pura bersifat adil.
"Yang penting bisa setara, dan adil," tuturnya.
Ia sakit hati adanya pemberitaan terkait taksi bandara. Hal ini berdampak dengan citra taksi bandara.
"Jangan salahkan taksi bandara saja. Karena tidak semua taksi bandara jelek," tuturnya.
Di sisi lain, kebijakan Angkasa Pura I tersebut disambut baik dari operator taksi di luar bandara.
Mereka dapat bebas beroperasional dan mangkal di dalam bandara.
"Saya setuju saja. Karena bisa ambil penumpang di dalam bandara, dan persaingan pelayanan yang diutamakan," ujar sopir taksi Blue Bird Abdullah.
Selama ini,kata dia, jika mengambil penumpang selalu menghindar dari petugas.
Dirinya enggan berurusan dengan jika ketahuan menaikkan penumpang.