Resmikan PLTB Sidrap, Jokowi: Pemerintah Fokus Kembangkan Pembangkit Listrik
"Tadi disampaikan Menteri ESDM bahwa perubahan dikembangkan, pembangkit listrik dengan EBT," ujar Jokowi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SULAWESI SELATAN - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk mengembangkan pembangkit listrik dengan 'Energi Baru Terbarukan'.
"Tadi disampaikan Menteri ESDM bahwa perubahan dikembangkan, pembangkit listrik dengan EBT," ujar Jokowi disela-sela peresmian PLTB Sidrap.
Baca: Jokowi Resmikan Tiga Pembangkit Listrik Di Wilayah Sulawesi Selatan
Komitmen itu dibuktikan dari adanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Termasuk PLTB Sidrap yang baru saja ia resmikan sore tadi.
selain Sidrap, Jokowi mengungkapkan terdapat PLTB lainnya yang telah sampai pada tahap pengerjaan sebesar 80 persen, yakni PLTB Tolo II Jeneponto.
"Seperti sore ini PLTB angin, tidak hanya di Sidrap, tapi juga sudah dikerjakan 80 persen di PLTB Jeneponto," jelas Jokowi.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa nantinya akan ada PLTB di dua daerah lainnya di wilayah pulau Jawa.
"Segera juga (menyusul) PLTB tahun ini di Jawa Barat di Sukabumi," kata Jokowi.
Di PLTB Sidrap, terdapat 30 Wind Turbin Generator (WTG) yang telah terpasang.
30 WTG tersebut menghasilkan energi listrik untuk sistem kelistrikan di Sulsel.
30 turbin yang memiliki tinggi mencapai 80 meter dan baling-baling sepanjang 57 meter terpasang di lahan seluas 100 hektar itu.
Adanya turbin-turbin itu menjadikan PLTB tersebut sebagai salah satu lokasi wisata masyarakat lokal lantaran dinilai menampilkan sisi unik berupa kincir angin, layaknya di Eropa.
Baca: Usman Hamid Sebut Banyak Penegak Hukum Beri Penjelasan Tak Masuk Akal ketika Eksekusi Warga Papua
PLTB Sidrap menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekira 40 persen serta menyerap sekitar 1150 tenaga kerja.
Pembangunan pembangkit tersebut merupakan perwujudan semangat pemerintah dalam meningkatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mencapai 23 persen dari total bauran energi nasional pada 2025 mendatang