Danai Pembangunan Infrastruktur, Delapan BUMN Bentuk Private Investment Fund
Rini Soemarno mengatakan perusahaan tersebut nantinya akan berfungsi menjembatani kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dirikan perusahaan baru dalam hal pembiayaan investasi.
Perusahaan yang bergerak dalam private investment fund ini diberi nama PT Bandha Investasi Indonesia.
Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan perusahaan tersebut nantinya akan berfungsi menjembatani kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur dengan para investor potensial.
“Kami bangga mendukung pembentukan BUMN fund ini. Sebab, pembangunan infrastruktur harus terus digenjot demi membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ujar Rini dalam sambutannya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Dia menjelaskan, dengan berdirinya perusahaan pembiayaan tersebut menjadi salah satu upaya pemerintah membangun infrastruktur yang akan bermanfaat untuk mengurangi biaya logistik dan membangun konektivitas ke tiap daerah.
Baca: Lawan Kotak Kosong, Arief - Sachrudin Dominasi Real Count KPU Kota Tangerang
Menurutnya BUMN sebagai agen pembangunan akan selalu mendukung hal tersebut bukan saja secara fisik, namun juga secara pembiayaan.
"Melalui skema BUMN fund ini, kami meyakini percepatan pembangunan nasional bisa terlaksana sehingga geliat perekonomian akan semakin kuat," ujar Rini.
"Skema ini diharapkan akan menjadi solusi bagi pendanaan infrastruktur yang lebih terorganisir, sekaligus mengoptimalkan pengelolaan dana milik BUMN baik dengan berinvestasi pada proyek maupun portfolio,” tambahnya.
Perusahaan private investment fund tersebut dibentuk dari delapan BUMN, yaitu PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), PT Danareksa (Persero), PT Asuransi Jasa Raharja (Persero), PT Askrindo (Persero), PT Asuransi Jasindo (Persero), PT Asabri (Persero), Perum Jamkrindo, dan PT Taspen (Persero).